Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Sebagai Senior, Henri Ingatkan Anies Saat Terjebak Kelompok Penunggang Agama

JAKARTA, HOLOPIS.COMProf Henri Subiakto mengatakan, bahwa Anies Baswedan adalah sahabatnya sejak lama, bahkan Gubernur DKI Jakarta itu merupakan juniornya di Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Anies itu teman lama dan yunior di UGM. Saya murid ayahnya, pak Rasyid Baswedan yang ngajar Pengantar Ekonomi,” kata Prof Henri, Sabtu (30/4).

Maka dari itu, sebagai seorang teman sekaligus seniornya, maka ia merasa memiliki kewajiban ketika Anies berada di jalur yang salah.

“Sebagai teman, saya dukung saat berkomitmen dengan Tenun Kebangsaan. Termasuk saat ikut konvensi capres di Partai Demokrat,” ujarnya.

Kesalahan tersebut adalah ketika Anies Baswedan terjebak dengan lingkaran kelompok yang menunggangi agama untuk sekedar kepentingan politik saja.

“Namun saat dekat dan terjebak kelompok penunggang agama, saya harus ingatkan dia,” tuturnya.

Bagi Henri, berpolitik yang dicampur dengan agama tidak ada yang salah, namun harus dalam koridor yang tepat. Di mana politik berpedoman pada agama. Sehingga sikap dan perilaku orang-orang yang berpolitik bisa terarah dengan baik, hasilnya pun pasti adalah kebaikan-kebaikan.

“Jika agama jadi pedoman berpolitik itu bagus. Tidak ada korupsi, tidak ada anarkisme, hate speech, suudzon, iri, dengki, fitnah, hoax, dll,” tandasnya.

Akan tetapi hasilnya akan berbeda sekali ketika agama dijadikan tunggangan politik. Maka nilai-nilai agama akan menjadi bias dan cenderung sama sekali tidak ada unsur agama walaupun politiknya dibungkus dengan kedok agama sekalipun.

“Tapi sebaliknya, jika agama dipakai sebagai kendaraan, maka keimanan dan keyakinan dibelokkan menjadi kemarahan, keributan yang dekat dengan kekerasan,” sambungnya.

Lebih lanjut, guru besar Universitas Airlangga itu menekankan, bahwa agama adalah pedoman untuk memperbaiki perilaku, inilah yang dikenal sebagai akhlak.

“Agama untuk perbaiki akhlaq, penuntun hidup yang baik dunia akhirat,” tutur Prof Henri.

Sebaliknya, para pelaku politik yang menjadikan agama sebagai tunggangan semata akan memanfaatkan simbol agama untuk sekedar menggapai kekuasaan saja.

“Penunggang agama justru manfaatkan simbol dan ajaran-ajaran agama untuk kekuasaan. Gerakan politiknya seakan suci dan paling benar, lalu salahkan yang beda, dengan memberi label buruk, munafik, phobia, kafir dll. Ini membahayakan keberagaman,” tandasnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Ferry Koto Puji Gielbran Masuk PKB, Sindir Anies Baswedan

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Influencer Ferry Koto memberikan reaksi positif...

SBY Main ke Rumah Prabowo, Diajak Ngopi Sambil Diskusi

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkunjung ke kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto di Jl Kertanegara No. 4 Jakarta Selatan, Kamis (19/9).

Indra Septiarman Sudah Ngaku Bunuh Nia

HOLOPPIS.COM, JAKARTA - Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol...
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru