JAKARTA, HOLOPIS.COMPresiden Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya sempat diminta oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk mendukungnya dalam perang melawan negara Rusia.

Tak tanggung-tanggung, permintaan Zelenskyy kepada Jokowi adalah untuk mengirimkan pasokan senjata yang dimiliki Indonesia untuk dikirim ke Ukraina demi melawan pasukan Vladimir Putin.

“Pada hari Rabu, 27 April yang lalu pukul 15.00 sore, saya berkomunikasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy,” kata Jokowi, Jumat (29/4).

“Dalam pembicaraan itu dibahas juga mengenai berbagai permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia,” tambahnya.

Mendengar permintaan tersebut, Jokowi yang telah menjalin komunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pun mentah-mentah menolak pengiriman pasokan persenjataan ke Ukraina.

“Saya menegaskan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan prinsip politik luar negeri Indonesia, melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain,” klaimnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian mengatakan, bahwa dirinya hanya mau memberikan bantuan yang tidak berkaitan dengan persenjataan dan membantu masyarakat Ukraina.

“Namun, saya menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan,” imbuhnya.

Jokowi yang mengaku telah mendapatkan laporan situasi terkini di Ukraina dari Jokowi pun hanya bisa berharap agar Ukraina dan Rusia bisa segera mencapai kata perdamaian dan mengakhiri peperangan.

“Saya sampaikan mengenai harapan agar perang dapat segera dihentikan dan solusi damai melalui perundingan dapat di kedepankan,” tukasnya.

Meskipun sempat menolak permintaan Zelenskyy, Jokowi pun kemudian dalam percakapan telepon tersebut juga mengajak Zelenskyy untuk tetap hadir dalam kegiatan G20 yang akan berlangsung di Indonesia beberapa waktu mendatang.

Ajakan tersebut menurut Jokowi, mengingat posisi Indonesia yang memegang Presidensi KTT G20 pada tahun ini.

“Kalau kita bicara mengenai pemulihan ekonomi dunia, maka terdapat dua hal besar yang memengaruhi saat ini, yaitu yang pertama, pandemi COVID-19 dan yang kedua perang di Ukraina. Dalam konteks inilah, maka dalam pembicaraan per telepon kemarin saya mengundang Presiden Zelenskyy untuk hadir dalam KTT G20,” pungkasnya.