JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pemilik saham terbesar Twitter Inc, Elon Musk menegaskan, bahwa masa depan platform digital microblogging itu harus tetap maju.
Ia ingin agar Twitter menjadi digital platform yang bisa dipercaya oleh publik secara luas.
Salah satu langkahnya adalah, bagaimana menjadikan platform tersebut lebih netral lagi ketika berurusan dengan politik praktis.
“Agar twitter layak mendapatkan kepercayaan publik, maka harus netral secara politik,” kata Elon Musk di aku twitternya @ElonMusk, Kamis (28/4).
Ia mengetahui bahwa langkah ini akan menjadi kegeraman banyak pihak, khususnya mereka yang menggunakan Twitter sebagai ajang agitasi dan propaganda kepentingan politik praktis mereka.
“Secara efektif berarti mengecewakan sayap kanan kiri secara setara,” ujarnya.
Memang sebelumnya, salah satu semangat Elon Musk mengapa harus merogoh kocek hingga Rp635 triliun untuk memborong saham Twitter, adalah agar ia bisa menciptakan kebebasan publik untuk berbicara dan berekspresi.
Namun ia memberikan catatan penting, bahwa kebebasan berpendapat dan berekspresi tersebut adalah tetap di dalam koridor hukum yang berlaku.
“Yang saya maksud dengan kebebasan berbicara hanyalah yang sesuai dengan hukum,” terang Musk.
Ia juga tahu banyak aksi sensor di Twitter yang dilakukan secara berlebihan, sehingga kekuasan berbicara hanya fatamorgana.
‘Saya menentang sensor yang jauh melampaui hukum. Jika orang ingin lebih sedikit kebebasan berbicara, mereka akan meminta pemerintah untuk mengeluarkan undang-undang untuk itu,” ucapnya.
Contoh semacam itu kata Musk justru malah lebih melanggar hukum.
“Oleh karena itu, melampaui hukum bertentangan dengan kehendak rakyat,” pungkasnya.