JAKARTA, HOLOPIS.COM – Seorang wanita pelaku bom bunuh diri telah menewaskan empat orang, termasuk diantaranya warga negara China dalam serangan minibus di Institut Konfusius Universitas Karachi, Pakistan. Wanita tersebut diduga berasal dari kelompok separatis Pakistan.
“Baloch Liberation Army telah bertanggungjawab atas serangan bunuh diri yang terjadi hari ini,” demikian menurut pengakuan juru bicara kelompok itu, Jeeyand Baloch, dalam sebuah pernyataan di Telegram, Selasa (26/4).
Tentara Pembebasan Balochistan, adalah salah satu dari beberapa kelompok yang berjuang untuk kemerdekaan di provinsi terbesar Pakistan.
Selain mengaku bertanggung jawab, mereka mengatakan bahwa itu adalah serangan bunuh diri pertama oleh seorang penyerang wanita.
Warga China sejauh ini sudah menjadi target dan secara teratur diserang oleh separatis dari Balochistan, di mana Beijing terlibat dalam proyek infrastruktur besar sebagai bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan.
Kelompok separatis tersebut telah lama memendam kebencian terhadap proyek pertambangan dan energi yang menguntungkan di wilayah itu. Mereka mengatakan bahwa penduduk setempat tidak melihat manfaatnya dan terusir dari tanah mereka.
I am deeply grieved on the loss of precious lives including of our Chinese friends in the heinous attack in Karachi today. My heartfelt condolences go to the bereaved families. I strongly condemn this cowardly act of terrorism. The perpetrators will surely be brought to justice.
— Shehbaz Sharif (@CMShehbaz) April 26, 2022
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif mengutuk serangan tersebut.
“Saya sangat sedih atas hilangnya jiwa-jiwa berharga, termasuk keluarga China kita dalam serangan menjijikkan di Karachi hari ini. Saya sangat mengutuk aksi teroris pengecut ini” katanya di Twitter.
Ketegangan telah berkobar dalam beberapa tahun terakhir di Balochistan menyusul masuknya investasi China secara besar-besaran.
Pada April 2021 lalu, serangan bom bunuh diri di sebuah hotel mewah yang menampung duta besar China di Quetta, ibu kota provinsi Balochistan, menewaskan empat orang dan melukai puluhan lainnya.
Meski demikian, duta besar China saat itu selamat dan tidak terluka.