JAKARTA, HOLOPIS.COM – Setelah 5 tahun sejak pemilihan presiden, akhirnya Prancis kembali membuka tempat pemungutan suara dengan dua kandidat yang sama di atas kertas suara.
Kandidat dari kubu konservatif, seperti Valerie Pecresse, Anne Hidalgo, Yannick Jadot, dan Fabien Roussel menyatakan bakal memilih Macron di putaran selanjutnya demi menghalangi kemenangan sayap kanan.
Mereka adalah dua kandidat yang sangat kontras, Emmanuel Macron dari pusat politik danLe Pen dengan pendapat yang lebih radikal.
“Supaya Prancis tidak jatuh dalam jurang kebencian, saya ingin mengajak kalian untuk mengambil hak pilih dan tentang politisi sayap kanan Marine Le Pen,” kata Kandidat dari kubu konservatif, Anne Hidalgo
Seperti diketahui, calon petahana Emmanuel Macron melawan Marine Le Pen, pemimpin partai Rassemblement National dalam ajang Pilpres Prancis.
Tempat pemungutan suara sudah dimulai pada pukul 8 pagi waktu setempat di Prancis dan akan ditutup pada pukul 7 malam.
Polling pendapat yang dilakukan beberapa hari terakhir menunjukkan keunggulan Macron, akibat Le Pen yang masih bisa belum melepas citranya dan beberapa kebijakan partainya.
Macron,yang menang melawan Le Pen dalam pemilihan presiden lima tahun lalu, telah memberi peringatan bahwa akan terjadi perang saudara jika Le Pen berhasil menang dan menjalankan beberapa kebijakannya, termasuk mengenakan jilbab di tempat umum.
Sementara Le Pen memfokuskan kampanyenya pada kenaikan biaya hidup di Prancis, yang menurutnya sudah memburuk. Le Pen juga memusatkan perhatian pada gaya kepemimpinan Macron yang abrasif, dan menurutnya telah menunjukkan penghinaan elitis terhadap orang-orang biasa.