Senin, 13 Januari 2025

Duh, IMF Proyeksi Tingkat Inflasi Negara Berkembang Capai 8,7 Persen Tahun Ini

JAKARTA, HOLOPIS.COM Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memperkirakan tingkat inflasi negara-negara berkembang mencapai 8,7 persen pada tahun ini. Angka tersebut tercatat mengalami peningkatan signifikan dari realisasi tahun kemarin, yakni 5,9 persen.

Tak hanya negara berkembang, IMF juga memperkirakan inflasi di negara-negara maju juga mengalami peningkatan signifikan, dari yang semula berada di level 3,1 persen pada tahun lalu, naik ke level 5,7 persen di tahun ini.

First Deputy Managing IMF, Gita Gopinath mengungkapkan, bahwa lonjakan inflasi ini dipicu oleh sanksi yang diberikan sejumlah negara, khususnya negara barat kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina. Akibatnya, sejumlah komoditas global, terutama komoditas sektor migas dan pangan mengalami lonjakan harga.

“Kenaikan harga energi dan pangan menambah tekanan inflasi di saat tekanan inflasi sudah cukup tinggi di banyak negara di dunia,” kata Gopinath dalam Side Event G20 High Level Discussion, Jumat (22/4).

Sebelum konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina memanas, inflasi di banyak negara di dunia sudah terkerek karena pandemi covid-19. Bahkan, banyak bank sentral fi dunia yang terpaksa meningkatkan suku bunga acuan.

Padahal, kata Gopinath, kenaikan suku bunga acuan dapat menimbulkan risiko bagi negara berkembang jika terjadi pengetatan moneter yang sangat cepat di negara maju.

Selain itu, suku bunga acuan yang tinggi juga dapat menyebabkan biaya pinjaman untuk negara berkembang naik dan meningkatkan risiko arus modal keluar.

“Risiko stabilitas keuangan yang timbul dari perang benar-benar menguji ketahanan sistem keuangan dan pasar,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Gopinath juga mengungkap dampak sosial yang muncul akibat adanya inflasi. Selain itu, masih terdapat pula risiko lainnya seperti varian baru covid-19 yang menyulitkan berbagai negara.

Untuk itu, ia berharap agar kedua negara bertetangga, yakni Rusia dan Ukraina bisa segera mengakhiri konflik yang ada. Sebab, kata Gopinath, risiko yang ditimbulkan akan semakin tinggi jika konflik masih terus berlangsung.

Selain itu, ia juga mengimbau kepada negara-negara di dunia untuk bersama melawan inflasi sembari mempertahankan pemulihan ekonomi nasional masing, serta membangun ketahanan dan meningkatkan prospek jangka menengah.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral