JAKARTA, HOLOPIS.COM – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid mengingatkan kepada Mahasiswa yang rencananya akan melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI maupun yang ada di kawasan Patung Kuda Gambir, bahwa isu 3 periode dan penundaan pemilu rentan sekali disusupi oleh kelompok pengasong Khilafah untuk mendelegitimasi pemerintahan saja.
Hal ini dikatakan Habib Syakur, karena isu tersebut terlalu politis dan bukan menjadi agenda kepentingan rakyat dalam mengatasi persoalan ekonomi sosialnya.
“Isu 3 periode itu adalah isu yang sangat elit dan politis, tujuannya untuk memecah konsentrasi DPR RI dan Parpol yang notabane patut diduga akan memperjuangkan jokowi 3 periode,” kata Habib Syakur, Kamis (21/4).
Padahal kata Habib Syakur, Presiden Joko Widodo sudah menyatakan taat konstitusi, di mana jabatan Presiden hanya dibatasi maksimal 2 periode secara berturut-turut. Sementara terkait isu penundaan pemilu, Presiden juga sudah menyatakan bahwa pemerintah masih tetap konsisten di dalam kesepakatan awal, yakni Pemilu digelar pada tahun 2024 mendatang.
“Pak Jokowi saya mau bilang pasti berpihak pada rakyat, bukan berpihak pada parpol apalagi oligarki. Kalau itu dipaksakan amandemen DPR dengan dalih keinginan rakyat, saya yakin presiden akan ambil sikap tegas untuk menghapus itu secara tegas. Bisa jadi presiden menjatuhkan dekrit Presiden pembubaran DPR karena para parpol pengusungnya itu sudah jelas menggaungkan 3 periode itu masih ngotot saja,” tandasnya.
Ketimbang bicara 3 periode yang hanya menjadi kekhawatiran semu Mahasiswa, serta rentan sekali disusupi agenda dan kepentingan lain di dalamnya, ia menyarankan agar Mahasiswa fokus saja terhadap isu-isu kerakyatan.
“Saya sangat menolak 3 periode. Tapi mahasiswa tidak usah ngomong 3 periode karena itu sudah dijawab tegas oleh Jokowi, tapi ngomongin saja soal kebutuhan dan kesejahteraan rakyat, dan itu harus menuntut direalisasikan segera oleh pemerintah,” tutur Habib Syakur.
Awas Penyusup
Lebih lanjut, Habib Syakur menilai bahwa isu 3 periode dan penundaan pemilu adalah isu yang sudah tidak relevan lagi menjadi agenda Mahasiswa di Aksi 21 April 2022.
“Isu itu tidak relevan dan terkesan dipaksakan untuk menggerus kepercayaan rakyat kepada pemerintah, seolah pemerintah haus kekuasaan dan tidak berpihak pada rakyat. Ini niat jahat penyusup di demo kerakyatan tanggal 21 April, ini harus diantisipasi teman2 BEM UI dan Trisakti,” tandasnya.
Oleh karena itu, ia sarankan agar Mahasisa fokus saja terhadap isu yang berkaitan langsung dengan hajat hidup orang banyak dan kebutuhan ekonomi rakyat.
“Yang mereka harus bicarakan adalah bagaimana pemerintah harus menurunkan harga sembako, Mahasiswa harus fokus bicara kenaikan sembako, dan pemerintah harus bisa menurunkan agar rakyat bisa mampu membeli kebutuhan pokoknya, termasuk LPG,” ucapnya.