JAKARTA, HOLOPIS.COM Mesin pembakaran internal (ICE) rencananya akan dihentikan penggunaannya oleh Mazda, dan akan digantikan dengan mesin yang lebih ramah lingkungan.

Bahkan dilaporkan oleh Motor 1 yang dikutip Sabtu (16/4), mesin dengan konfigurasi inline – six belum lama ini telah diluncurkan oleh Mazda dengan dua pilihan tipe mesin. Pertama mesin berkapasitas 3.0 liter untuk bahan bakar bensin dan 3.3 liter untuk mesin diesel.

Tapi dikabarkan mesin terbaru Mazda ini, jadi mesin ICE yang diproduksi untuk terakhir kalinya.

Kedepan, Mazda akan fokus dengan mesin ramah lingkungan seperti kendaraan tenaga listrik.

“Ini sepertinya akan menjadi generasi terakhir dari mesin pembakaran internal, jadi kami menyiapkan diri target terberat yang bisa kami harapkan dan kemudian menyesuaikannya menggunakan solusi setelah perawatan,” kata Joachim Kunz, anggota senior di divisi pengembangan teknis Mazda R&D; Center Eropa.

Mazda pede mesin diesel 3.3 liter yang baru diperkenalkan dapat memenuhi standar emisi Euro 7, meski aturan tersebut belum resmi difinalisasi. Rencananya European Commission bakal meresmikan standar emisi yang semakin ketat mulai Juli mendatang. Namun untuk standar Euro 7 diyakini belum mulai diterapkan hingga akhir 2030.

Sejumlah produsen otomotif mengaku standar emisi terbaru ini membuat harga mobil yang masih mengusung mesin ICE menjadi lebih mahal. Hal ini disebabkan pabrikan harus mengimbangi biaya produksi yang meningkat karena harus membuat mesin yang lebih ramah lingkungan.

Karena memiliki mesin yang ramah lingkungan, hal ini bisa berpengaruh terhadap tenaga yang dihasilkan. Namun dengan kapasitas mesin besar, Mazda optimis masih bisa memberikan power yang cukup dan tetap memenuhi standar emisi Euro 7.

“Dengan mesin berkapasitas 3.3 liter, berarti kami ingin mengamankan dalam sisi torsi dan tenaga yang dihasilkan mobil,” jelas Kunz.

Rencananya untuk tipe diesel 3.3 liter akan dijual Mazda ke sejumlah negara di Eropa, namun tidak termasuk Norwegia yang kini sudah beralih ke kendaraan listrik.