JAKARTA, HOLOPIS.COM Para pelaku pengeroyokan terhadap aktivis media sosial Ade Armando sebagian besar mengakui akibat kekesalan atas pernyataan Ade di media sosial.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengungkapkan, dari pengakuan Ahmad Bagja, salah satu tersangka pengeroyokan, dirinya terprovokasi atas pernyataan Ade Armando.

“Bagja menyampaikan dalam pemeriksaan, yang bersangkutan kesal dengan apa yang disuarakan korban di media sosial,” ungkap Zulpan (14/4).

Selain itu, tersangka lain atas nama Komar, juga mengakui nekat melakukan pengeroyokan lantaran terprovokasi oleh pihak lain yang menjadi provokator di lokasi tersebut.

“Bahwa Komarudin ini melakukan pemukulan ke Ade Armando karena terprovokasi dengan situasi yang ada di TKP,” jelas Zulpan.

Sedangkan untuk tersangka Dhia Ul Haq yang baru ditangkap di pondok pesantren wilayah Tangerang Selatan belum diketahui motifnya karena masih menjalani pemeriksaan secara intensif.

Polda Metro pun diketahui sudah melakukan penangkapan terhadap empat orang pelaku pengeroyokan Ade Armando di depan gedung DPR.

Salah satu yang terbaru diketahui berinsial AP yang diduga ikut berperan dalam memprovokasi massa dengan kata-kata kasar untuk mengeroyok Ade Armando. Hal tersebut diketahui dari video pengeroyokan yang viral di media sosial.

“Ini yang kalau terlihat di video yang beredar di media sosial, yang bersangkutan ini melakukan provokasi diantaranya mengeluarkan kata-kata Ade Armando sudah mati dan turun semua yang ada di Jakarta,” terangnya.

Sebelumnya, penyidik menetap enam orang sebagai tersangka kasus pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando. Enam tersangka itu antara lain DUH, AP,AL, AM, KM dan MB dan para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan.