JAKARTA, HOLOPIS.COMInisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mengingatkan kepada para Mahasiswa untuk tidak mudah terkontaminasi oleh paham dan propaganda ideologi Khilafah yang sampai saat ini masih masif digerakkan oleh eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

“Mahasiswa tidak boleh terkontaminasi dengan gerakan pembebasan yang digerakkan oleh eks HTI yang mau menggaungkan Khilafah,” kata Habib Syakur dalam keterangannya yang disampaikan kepada Holopis, Kamis (14/4).

Ia menilai bahwa saat ini ideologi Khilafah lebih ofisial digerakkan oleh Gerakan Mahasiswa Pembebasan yang merupakan underbow dari ormas Hizbut Tahrir. Inilah mengapa kata Habib Syakur, ideologi semacam itu masih terus dikampanyekan meskipun Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) telah dibubarkan oleh pemerintah.

“Saya melihat ini murni untuk susupi mahasiswa dan menjadikan mahasisw sebagai pemberontak negara dengan dalih prinsip ditegakkannya syariat islam di indonesia,” ujarnya.

Selain itu, Habib Syakur juga memandang bahwa pengasong Khilafah cenderung mengafirmasi kekerasan untuk menjalankan propagandanya. Bahkan konsep takviri itu ada di dalam agenda propaganda mereka sehingga bisa membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.

“Radikalisme intoleran yang dibalut dengan gerakan khilafah ini harus kita lawan, dan kita serukan kepada masyarakat untuk melakukan perlawanan kepada pengasong khilafah,” tegasnya.

Kemudian, ulama asal Kota Malang Jawa Timur itu menegaskan kembali bahwa Khilafah bukanlah sebuah solusi untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa dan negara di Indonesia.

“Bagaimana indonesia mau maju kalau intelektualnya masih terkontaminasi khilafah, dan khilafah bukan solusi tapi masalah besar di negeri ini,” tandasnya.