Jakarta, HOLOPIS.COM – Tokoh nasional Rizal Ramli menilai, kebijakan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mulai menerapkan kenaikan PPN 11 persen pada bulan ini semakin memukul perekonomian masyarakat.
Melalui akun twitter pribadinya @RamliRizal, yang dikutip Rabu (13/4), Menko Ekuin era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu menilai, kenaikan PPN 11 persen menjadi salah satu dampak dari utang pemerintah yang banyak.
“Ini dampak dari utang jor-joran. Yang bayar akhirnya rakyat juga. Menkeu miskin inovasi, bisanya hanya ngutang dan naikin pajak.” tulis Rizal.
Pernyataan menohok ekonom senior yang dijuluki “Rajawali Ngepret” dan “Rajawali Bangkit” itu terhadap aturan pajak ala Sri Mulyani yang begitu memberatkan rakyat yang dilontarkannya dalam pernyataan ke media beberapa waktu lalu.
Sementara itu Sri Mulyani mengatakan, kondisi utang Indonesia masih aman. Rasio utang Indonesia cukup rendah di level ASEAN, ataupun G20.
“Mengenai kondisi utang di Indonesia kita tetap menjaga konsolidasi APBN untuk menjaga dari kesehatan APBN kita. Rasio utang kita termasuk yang relatif rendah baik diukur dari negara Asean, G20, atau bahkan seluruh dunia,” kata Sri Mulyani, (13/4).
Untuk diketahui, posisi utang pemerintah per Februari 2022, mencapai Rp7.014,58 triliun. Setara dengan 40,17 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Sri Mulyani menegaskan pemerintah akan tetap memperhatikan rasio utang tersebut. Ia tidak mau utang yang dialami Indonesia bernasib seperti yang dialami Sri Lanka.