Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Rusia: Tudingan Amerika Serikat Adalah Omong Kosong

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Badan intelijen luar negeri Rusia, SVR, membantah tudingan Amerika Serikat yang menyebut mereka terlibat serangan dunia maya terhadap infrastruktur Amerika Serikat. SVR menganggap tudingan Joe Biden itu omong kosong belaka.
“Kami hanya akan mengatakan bahwa membaca omong kosong ini adalah pekerjaan yang tidak menyenangkan,” demikian pernyataan SVR mengacu pada surat perintah Presiden Joe Biden.
Surat perintah Biden itu berisi keputusan untuk menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah entitas Rusia sebagai balasan atas dugaan serangan maya Moskow terhadap infrastruktur AS. Moskow menganggap perintah Biden itu merupakan contoh tindakan berlebihan.
Kremlin mewanti-wanti bahwa tanggapan Rusia terhadap sanksi baru AS tak bisa dihindarkan. Pemerintahan Presiden Vladimir Putin juga telah memanggil Duta Besar AS di Moskow, John Sullivan, terkait protes sanksi tersebut.
Dalam pertemuan itu, pemerintah Rusia menegaskan bahwa SVR memiliki profesionalisme tertinggi dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaannya secara jujur untuk kepentingan negara kami.
Pernyataan SVR itu muncul setelah AS menjatuhkan sanksi dan mengusir 10 diplomat Rusia pada Kamis (15/4) sebagai balasan atas intervensi Kremlin dalam pemilihan umum 2020 dan serangan siber terhadap Washington.
Di antara kesepuluh orang itu, ada yang dicurigai sebagai mata-mata Negeri Beruang Merah.
Melalui perintah itu, Biden juga memperluas pembatasan pada bank-bank AS yang memperdagangkan surat utang pemerintah Rusia.
Biden juga menjatuhkan sanksi atas 32 individu yang diduga terlibat langsung dalam upaya intervensi pemilu AS pada 2020 lalu.
“(Surat perintah ini) mengirimkan sinyal bahwa AS akan menjatuhkan beban yang berdampak secara strategis dan ekonomi terhadap Rusia jika mereka terus atau meningkatkan upayanya untuk membuat ketidakstabilan internasional,” demikian pernyataan Gedung Putih.
Sejak beberapa tahun belakangan, AS memang terus menuding Rusia mengintervensi pemilu. Pada 2016, Rusia dituding melakukan intervensi demi membuat Donald Trump menang. Rusia dituduh melakukan upaya serupa pada pemilu 2020.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Puluhan Orang Tewas Akibat Pager-Walkie Talkie Meledak di Lebanon

Sebanyak 20 orang meninggal dunia dan 450 lainnya luka-luka karena ledakan perangkat komunikasi atau pager-walkie talkie di Lebanon.

Yoshihiro Hidaka Ditikam Anaknya Sendiri

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Direktur utama Yamaha Motor Company, Yoshihiro...

Perundingan Peningkatan ATIGA Capai Kemajuan Signifikan

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Perundingan  peningkatan Persetujuan Perdagangan Barang ASEAN...
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru