JAKARTA, HOLOPIS.COM Aktivis 98, Adian Napitupulu merasa heran kepada sejumlah kelompok Mahasiswa yang masih menargetkan aksi mereka kepada Joko Widodo soal isu 3 periode.

Menurutnya, sasaran tembak Mahasiswa salah alamat. Pasalnya, persolan wacana jabatan presiden 3 periode maupun penundaan pemilu sana sekali bukan berasal dari Presiden, sementara Jokowi sendiri sudah berulang kali menegaskan jika dirinya sangat patuh pada konstitusi, di mana pemilu tetap berlangsung tahun 2024 sesuai kesepakatan.

Bagi Adian, seharusnya para Mahasiswa tersebut mendemo mereka yang menjadi biang kerok munculnya perdebatan wacana tersebut, yakni Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

“Yang bicara perpanjangan masa jabatan presiden bukanlah Jokowi, tapi ada tiga menteri. Lalu kenapa yang didemo Jokowi, bukan para menteri itu?” kata Adian, Jumat (8/4).

Sekjen Persatuan Nasional Aktivis (PENA) 98 juga menyebut, wacana perpanjangan masa jabatan Presiden ada di tiga partai yang notabane keluar dari ketua umum mereka. Jika memang targetnya adalah setop wacana itu, para Mahasiswa protesnya pun langsung ke mereka, bukan ke Jokowi.

“Ada tiga ketua partai yang bicara perpanjangan masa jabatan presiden tapi, sekali lagi, kenapa yang didemo Jokowi bukan tiga partai itu?,” ujarnya.

Dan penggagas wacana 3 periode presiden pun kata Adian ada satu lembaga survei dan salah satu kader partai, lantas mengapa demonya tetap diarahkan ke Istana.

“Yang bicara presiden 3 periode itu salah satu lembaga survei dan salah satu kader partai, tapi kenapa yang didemo Jokowi, bukan lembaga survei atau kantor partai?” imbuhnya.

Salah satu pendiri Forum Kota (FORKOT) itu mengatakan, bahwa apapun untuk merealisasikan perpanjangan ataupun mengubah dari dua periode menjadi tiga periode, kewenangannya ada di DPR RI, bukan di Istana Kepresidenan.

Dan jika memang target utama Mahasiswa adalah isu 3 periode, maka penyampaian aspirasinya jelas ada di Senayan, bukan di Medan Merdeka Utara.