HOLOPIS.COM – Isu reshuffle kabinet Indonesia Maju kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Maruf Amin berhembur lagi. Kabar-kabar yang sudah mulai muncul belum juga menjadi nyata. Tanda-tanda reshuffle dari Istana pun masih terus dinanti.
Awalnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melantik dua menteri dalam waktu dekat. Dua menteri itu adalah sosok yang bakal memimpin hasil fusi Kemendikbud dengan Kemenristek, serta sosok yang bakal memimpin Kementerian Investasi.
“Presiden Insya Allah akan melantik menteri baru (1) Menteri Dikbud/Ristek (2) Menteri Investasi/Kepala BKPM. Adakah menteri-menteri lain yang akan dilantik, kapan & siapa para beliau itu? Wallahu’alam bisshowaab itu hak prerogatif Presiden & kita tunggu saja. #KabinetIndonesiaMaju,” cuit Ngabalin lewat akun Twitter-nya, Rabu (14/4).
Sinyal reshuffle Kabinet Indonesia Maju ini juga dibenarkan oleh juru bicara Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Masduki Baidlowi. Ma’ruf disebut sudah diajak berdiskusi dengan Jokowi terkait reshuffle kabinet.
“Kalau terkait dengan soal apakah nanti ada reshuffle, tentu Wapres udah rembukan, diajak rembukan oleh presiden,” kata Masduki dalam konferensi pers secara daring, Senin (12/4). Masduki menjawab pertanyaan wartawan terkait ada-tidaknya reshuffle sehubungan dengan disetujuinya pembentukan Kementerian Investasi dan penggabungan Kemendikbud dengan Kemenristek.
Hasil survei soal reshuffle
Menurut survei opini publik terbaru, ada sejumlah menteri-menteri yang dinilai layak di-reshuffle. Survei ini dilakukan oleh lembaga Indonesia Political Opinion (IPO).
Survei dilakukan pada 10-22 Maret dan dilanjutkan dengan tabulasi serta analisis sampai 4 April, melibatkan 1.200 responden. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling, sampling error 2,5%, dengan tingkat akurasi data 97%. Hasil survei dipaparkan oleh Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah.
Menteri yang dianggap paling tak memuaskan
1. Yasonna H Laoly: 50%
2. Ida Fauziyah: 45%
3. Zainudin Amali: 40%
4. Syahrul Yasin Limpo: 33%
5. Tjahjo Kumolo: 31%
Kementerian yang diharapkan di-reshuffle
1. Kemenko Perekonomian: 36%
2. Kemenko Polhukam: 24%
3. Kemenko Maritim dan Investasi: 11%
4. Kemenko PMK: 29%
Menteri di bawah Kemenko Perekonomian yang diharapkan di-reshuffle
1. Ida Fauziyah: 46%
2. Teten Masduki: 28%
3. Syahrul Yasin Limpo: 27%
4. Wahyu Sakti Trenggono: 30%
5. Siti Nurbaya Bakar: 23%
6. Arifin Tasrif: 19%
Menteri di bawah Kemenko Polhukam yang diharapkan di-reshuffle
1. Yasonna H Laoly: 54%
2. Tjahjo Kumolo: 34%
3. Johnny G Plate: 29%
Menteri di bawah Kemenko PMK yang diharapkan di-reshuffle
1. Zainudin Amali: 41%
2. I Gusti Ayu Bintang Darmawati: 15%
3. Abdul Halim Iskandar: 12%
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan perlu di-reshuffle. Soalnya, dia menilai Nadiem tidak menunjukkan kinerja yang baik selama Pandemi COVID-19.
Mantan Wakil Menteir Pendidikan dan Kebudayaan, Fasli Jalal, menilai Nadiem sudah berada di depan dua arah: lurus terus atau balik kanan alias berhenti menjadi menteri.
“Jadi saya pikir di persimpangan jalan Nadiem ini,” kata Fasli kepada wartawan, Rabu (14/4).
Untuk mengganti Nadiem di posisi menteri, nama Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, muncul di bursa.
Selanjutnya, Moeldoko hingga Sofyan Djalil juga diharapkan di-reshuffle.
Ada pula dugaan-dugaan lain. Jokowi Mania (JoMan) menilai yang layak kena reshuffle adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil.
Desas desus berembus, komentar menguar, kabar-kabar tersebar, namun kepastian dari Istana soal siapa dan kapan akan di-reshuffle masih dinanti. Politikus berspekulasi. (MIB)