JAKARTA, HOLOPIS.COM – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy berharap, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), bisa memberikan peluang adanya inovasi dan terobosan anggotanya.
Dalam hal ini, selain menegakkan disiplin bagi anggota IDI, ada keterbukaan terhadap diskusi mengenai inovasi kedokteran. Upaya ini penting demi perkembangan ilmu kedokteran di Indonesia.
“Terobosan dan inovasi itu kan sangat penting, sehingga ilmu kedokteran Indonesia tidak mandeg. Kalau tidak ada yang melakukan terobosan inovasi, kita khawatir program percepatan transformasi di bidang kesehatan akan mandeg,” ucap Muhadjir, (31/3).
“Perkembangan ilmu dan praktik kedokteran Indonesia bisa jauh tertinggal.”
Adapun kisruh yang menjerat Terawan, Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI merekomendasikan pemberhentian permanen mantan Menteri Kesehatan ini dari keanggotaan IDI. Ketetapan tersebut dibacakan dalam Muktamar IDI ke-31 yang digelar di Banda Aceh, Aceh pada 21 – 25 Maret 2022.
Seperti diketahui, bukan kali pertama MKEK IDI menjatuhkan sanksi pemberhentian kepada dokter Terawan. Pada tahun 2018, sempat beredar surat keputusan pemberhentian sementara, karena Terawan dinilai menyalahi kode etik kedokteran melalui metode Digital Subtraction Angiography (DSA) atau cuci otak yang dia dilakukan.