JAKARTA, HOLOPIS.COM Anggota Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Pandu Riono menyarankan kepada Terawan Agus Putranto agar tidak merengek-rengek meminta dukungan moril kepada para politisi untuk membenarkan sikap dia kepada asosiasi.

“Terawan sebenarnya perlu mengurusi sendiri persoalannya dengan PB IDI. Tidak perlu minta dukungan para politikus dan orang-orang ‘berutang budi’ tak perlu sibuk membantu,” kata Pandu, Rabu (30/3).

Persoalan Terawan adalah dengan asosiasi, yakni PB IDI, di mana Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pusat ada di dalamnya.

Kemudian, pemecatan Terawan dari keanggotaannya di IDI juga berdasarkan hasil rekomendasi dari MKEK PB IDI karena mengabaikan sidang etik yang dijeratkan kepadanya. Baik itu soal teori brain wash dengan metodologi Digital Subtraction Angiography (DSA), termasuk juga soal Vaksin Nusantara.

Dan berdasarkan perjalanan perkara Terawan, ternyata sudah ada sejak tahun 2013, hingga akhirnya ada pemecatan sementara pada Muktamar IDI ke 30 di Samarinda, sampai pada keputusan akhir yakni pemecatan secara permanen dari keanggotaan IDI dalam Muktamar ID ke 31 di Kota Banda Aceh.

Oleh sebab itu, Pandu menyarankan agar Terawan menyelesaikan masalahnya itu dengan berkomunikasi dengan asosiasi, sehingga persoalan itu tidak malah merembet ke urusan politik.

“Sudah waktunya kita biarkan Terawan sebagai seorang dokter berkomunikasi dengan MKEK dan pengurus PB IDI,” pungkasnya.