JAKARTA, HOLOPIS.COM – Panglima TNI dan Kapolri didesak untuk melakukan evaluasi mendalam pasca serangan demi serangan yang dialami sejumlah aparat di Papua oleh Kelompok teroris KKB.
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Bobby Adhityo Rizaldi menegaskan, perlu adanya evaluasi protokol patroli atau operasi pengamanan di Papua.
“Panglima TNI dan Kapolri perlu bertemu khusus membahas soal ini,”kata Bobby, Senin (27/3).
Dengan penyerangan yang terbilang rutin hingga menimbulkan korban jiwa, Bobby juga mendesak evaluasi segera dilakukan, khususnya untuk wilayah yang terbilang sangat rawan.
“Saya rasa dengan korban sebegini banyak, dengan rentang pos yang saling berdekatan, jarak 1,2 km dari Polres, perlu suatu evaluasi kembali mengenai protokol patroli ataupun operasi pengamanan di Papua, khususnya di kabupaten-kabupaten yang sudah sering sekali terjadi penyerangan-penyerangan,” jelasnya.
Tak hanya itu, Bobby juga berangapan, sistem intelijen di Indonesia belum terkoordinasi dengan baik sehingga terkesan terjadi kebobolan penyerangan ke markas militer maupun Polri.
“Perlu diidentifikasi serangan-serangan fatal pada aparat bersenjata kita. Apakah karena pemetaan wilayah dengan eskalasi keamanan tidak dapat terdeteksi, ini perlu sistem intelijen yang lebih terkoordinasi,” tegasnya.
Sementara itu, perihal senjata yang digunakan oleh kelompok teroris tersebut, Bobby meminta koordinasi pengamanan diperkuat.
“Apakah mobilisasi bila terjadi serangan sulit, ini perlu alkom dan koordinasi antarsatgas pengamanan, atau distribusi persenjataan yang kurang, melihat serangan dengan GLM (grenade launcher module) tidak terlindungi dengan baik, atau hal-hal lainnya,” pungkasnya.