JAKARTA, HOLOPIS.COM – Imam Masjid Amerika, Ustadz Imam Shamsi Ali memberikan sentilan kepada pemerintah pusat yang memberikan kewajiban vaksinasi booster jika ingin melakukan mudik lebaran 2022.
Ia membandingkan kebijakan tersebut dengan pagelaran MotoGP Mandalika, yang seperti tidak ada kewajiban serupa.
“Apakah yang hadir di balapan motor Mandalika dipersyaratkan
Booster? Kalau tidak, lalu Kenapa yang mudik ada syaratnya?,” kata Imam Shamsi, Kamis (24/3).
Ia menilai, perbedaan kebijakan ini bukan pada situasi pandemi Covid-19, bisa saja lebih terhadap keadilan sikap pemerintah.
“Masalahnya bukan pada vaksin atau booster. Tapi pada penerapan aturan yang kadang kehilangan sense of justice,” ujarnya.
Direktur Jamaica Muslim Center itu mengingatkan agar kebijakan pemerintah tidak pilih-pilih momentum. Dimana ketika ada agenda yang menjadi kepentingan pemerintah maka aturannya dilonggarkan, ketika tidak maka diperketat lagi.
“Tidak fair itu meresahkan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan, bahwa pemerintah pusat memberikan kelonggaran bagi masyarakat untuk melakukan mudik lebaran 2022.
Namun kebijakan ini dibarengi dengan syarat vaksinasi Covid-19, sampai muncul booster. Hal ini disampaikan Jokowi dalam siaran persnya pada hari Rabu (23/3).
“Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran juga dipersilakan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Presiden.