JAKARTA, HOLOPIS.COM – Menteri BUMN Erick Thohir memberikan strategi perusahaan pelat merah untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng. Menurut Erick, masalah kelangkaan minyak goreng bisa diatasi dengan meningkatkan kerja sama BUMN dengan swasta.

Pasalnya, luas lahan perkebunan BUMN hanya 4 persen dan kontribusinya baru 7 persen. Sementara, swasta menguasai lebih dari 50 persen lahan perkebunan.

Erick mengungkapkan saat minyak goreng langka, BUMN beberapa waktu lalu mengalihkan seperempat produksi CPO yang bukan minyak goreng ke minyak goreng. Hal itu diikuti dengan operasi pasar.

“Itu cukup? Tidak. Makanya dari awal kami mengetuk swasta yang perkebunannya 50 persen,” ujar Erick saat menghadiri CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (23/3).

Erick mengingatkan ekonomi bisa melaju kencang apabila ada kerukunan. Dalam hal ini, percepatan laju ekonomi membutuhkan kerja sama antara pemerintah, BUMN, dan swasta.

Sebagai informasi, harga minyak goreng terus menanjak sejak enam bulan terakhir. Awal Februari lalu, pemerintah sempat menerapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah Rp11.500 per liter dan minyak goreng kemasan maksimal Rp14 ribu per liter.

Namun, masyarakat kesulitan mendapatkan pasokan minyak goreng. Akhirnya, per Rabu (16/3) lalu, pemerintah menaikkan HET minyak goreng curah menjadi Rp14 ribu per liter. Tak hanya itu, pemerintah juga mencabut HET minyak goreng kemasan.