JAKARTA, HOLOPIS.COM – Uni Eropa (UE) kini tengah diterpa dilema atau buah simalakama terkait dengan rencana embargo minyak dan gas milik Rusia menyusul invasi militer ke Ukraina.
Dilansir dari Reuters Senin (21/3), pemerintah UE kabarnya akan mempertimbangkan apakah akan memberlakukan embargo minyak terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina atau tidak pada pekan ini.
Pembicaraan tersebut akan digelar dalam sesi diskusi antara para menteri luar negeri UE pada Senin (21/3) hari ini sebelum kedatangan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Brussel, Belgia Kamis (24/3) mendatang untuk acara puncak pertemuan dengan 30 sekutu NATO dalam format Kelompok Tujuh (G7) termasuk Jepang.
Terkait hal ini, seorang diplomat senior Uni Eropa yang tidak mau disebutkan namanya karena diskusi tersebut digelar tertutup mengatakan, pihaknya sedang mengerjakan sanksi selanjutnya dengan beberapa usulan baru.
“Kami sedang mengerjakan sanksi putaran kelima dan banyak nama baru sedang diusulkan,” ujarnya.
Lantas, apa yang membuat UE dilema dengan harus mempertimbangkan lebih dalam lagi mengenai sanksi embargo minyak Rusia?
Sedangkan sekutunya yakni Amerika Serikat dan Inggris sudah terlebih dahulu menjatuhkan sanksi embargo minyak dan gas Rusia beberapa waktu sebelumnya.
Dapat diketahui bersama, sebelumnya Rusia telah menjatuhkan peringatan keras bahwa sanksi UE terhadap minyak Rusia dapat mendorongnya untuk menutup pipa gas utama ke Eropa.
UE dinilai bergantung pada gas Rusia sebesar 40 persen, dan dalam hal ini juga Jerman merupakan negara yang paling bergantung pada minyak mentah Rusia.