JAKARTA, HOLOPIS.COMDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan terduga teroris berinisial RS di Bogor, Jawa Barat.

Kabagbanops Densus 88 AT Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan, pelaku berusia 25 tahun ini berencana akan melakukan amaliah di gedung DPR RI.

“Berdasarkan informasi IT berencana melakukan kegiatan amaliah di Gedung DPR,” kata Aswin, Jumat (18/3).

Dugaan aksi terorisme ini setelah diduga karena kecemburuannya melihat kemesraan pasangan suami istri di tempat umum. Rencana ini diungkapkan oleh RS melalui akun Facebook pribadinya bernama Ana Ikhwan pada 16 Februari 2022.

“Adapun postingan yang diunggah RS di halaman Facebook dengan isi “terkadang kalau lihat pasangan suami istri, mesra-mesra romantis di tempat umum. Kenapa ya rasanya pingin pergi saja ke Gedung DPR untuk amaliah”,” jelasnya.

Aswin juga menjelaskan, sebagai pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), pelaku kerap mengunggah berbagai kegiatan aksi terorisme di media sosial pribadinya.

“(Tersangka juga) sering memposting video kekerasan yang dilakukan ISIS di Facebook,” tukasnya.

Densus diketahui sebelumnya menangkap tiga terduga teroris mulai di Bogor, Jakarta Barat dan Tangerang.

“Ketiga tersangka berinisial RS (25), MR (21) dan HP (35). Mereka pendukung ISIS,” terangnya.

Untuk RS ditangkap di Jalan Pemuda, Gunung Sindur, Kecamatan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (15/3). Pelaku merupakan kelompok terduga teroris Ansor Daulah.

“Berdasarkan informasi IT berencana melakukan kegiatan Amaliyah di Gedung DPR serta sering memposting video kekerasan yang dilakukan ISIS di Facebook dan untuk barang bukti satu pisau sangkur berwarna hitam dan satu handphone merek Evercross warna hitam,” jelasnya.

Berikutnya, MR yang ditangkap pada Selasa (15/3) di Jakarta Barat, terlibat sebagai pendukung Daulah Islamiyah ISIS, selaku editor video dan penerjemah group Annajiyah Media Centre yang membuat sekaligus menyebarkan poster-poster digital berisi propaganda.

Pelaku bertujuan untuk membangkitkan semangat jihad, sehingga orang yang melihat terpicu melakukan jihad amaliyah. Di samping itu, pelaku juga memiliki senjata diduga Airsoft jenis AK47 dan Makarov.

Untuk barang bukti yang disita yaitu satu buku berjudul pedang sang khalifah, satu buku berjudul awas operasi intelijen, dan satu buku berjudul Jihad di asiasi tengah.

Lalu satu buku berjudul Intelijen, satu buku berjudul strategi dan operasi jihad global, dua bendera berlambang ISIS. Sekarang ketiga pelaku masih menjalani pemeriksaan secara intensif oleh penyidik Densus. Pemeriksaan tersebut untuk mendalami keterlibatan pihak lain.