JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pengamat politik, Karyono Wibowo menilai, bahwa wacana penundaan pemilu 2024 adalah gorengan elite tertentu yang justru bertentangan dengan sikap resmi Presiden Joko Widodo.
Di mana Presiden tidak menghendaki penundaan pemilu 2024, apalagi memperpanjang masa jabatan menjadi 3 (tiga) periode.
“Sikap Presiden Jokowi kan sudah jelas,” kata Karyono Wibowo, Kamis (17/3) malam.
Terlebih lagi, jadwal pemilu 2024 pun sudah jelas dan menjadi kesepakatan bersama antara penyelenggara pemilu yakni KPU dan Bawaslu, kemudian DPR RI melalui Komisi II dan pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri. Di mana untuk Pilpres dan Pileg akan digelar tanggal 14 Februari 2024, sementara Pilkada pada tanggal 27 November 2024.
Ia yakin, wacana yang digelontorkan oleh tiga oknum pimpinan partai politik, yakni Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan hingga Lihut Binsar Pandjaitan itu akan usang, setidaknya dalam kurun waktu satu hingga dua minggu ke depan.
“Soal wacana penundaan pemilu emang dampaknya ada tapi tak sedahsyat kelangkaan minyak goreng. Prediksi saya satu dua minggu ke depan isu penundaan pemilu akan hilang,” ujarnya.
Hanya saja, prediksinya itu bisa saja meleset jika ada situasi sosial politik kekinian yang bisa mengamini ide penundaan pemilu itu, salah satunya adanya instabilitas nasional.
“Kecuali kalau ada situasi yang mengharuskan ada penundaan pemilu seperti terjadi chaos dan kerusuhan di kalangan masyarakat,” tuturnya.