JAKARTA, HOLOPIS.COM Pengamat Intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia perlu menyampaikan apresiasi kepada Densus 88 Antiteror Mabes Polri yang sudah banyak melakukan upaya untuk menanggulangi potensi serangan terorisme.

“Kita harus terima kasih pada Densus karena ada ratusan (teroris) yang ditangkapi,” kata Stanislaus, Kamis (17/3) malam.

Ia menilai, jika Densus tidak banyak melakukan penangkapan, maka sangat berpotensi para jaringan teroris tersebut bisa saja melakukan serangkaian serangan yang disebutnya sebagai amaliyah itu.

“Kalau tidak ada Densus tangkapin mereka, bisa saja terjadi aksi teror,” ujarnya.

Hal ini dikatakan Stanislaus, karena banyak dari mereka yang ditangkap Densus 88, ditemukan kepemilikan bahan-bahan peledak, dan menurutnya, fakta ini tak bisa dibantahkan.

“Tidak ada aksi teror itu bukan berarti teroris tidak ada, tapi karena Densus sudah tangkap-tangkapin. Lihat, ratusan yang ditangkap itu kan ada yang siap melakukan teror, ditemukan juga bahan peledaknya,” imbuhnya.

Selanjutnya, Stanislaus pun menyayangkan banyak kalangan yang justru malah nyinyir kepada Densus 88, dan sampai ada yang menyebut bahwa penangkapan dan jaringan teroris adalah rekayasa dan kebablasan.

“Kita harus kembali ke jati diri bangsa kita, gotong royong dan sebagainya. Mari bersatu, para pemuka agama katakan mari bersatu bahwa terorisme adalah musuh agama. Karena tidak ada agama manapun yang mengajarkan terorisme,” tuturnya.

“Kalau ada tokoh agama yang belain terorisme, ya susah. Selama kita nggak bersatu, maka akan jadi celah bagi teroris ini untuk tetap eksis,” imbuhnya.