JAKARTA, HOLOPIS.COM – Direktur eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengingatkan bahwa politik uang masih akan mendominasi pemilu 2024 mendatang, khususnya di kalangan Pilkada maupun Pileg.
“Money politic masih sangat masif terjadi di semua level, di pilkada, pileg,” kata Karyono dalam webinar Corong Rakyat, Kamis (17/3).
Menurutnya, politik uang akan menjadi momok tersendiri bagi kualitas demokrasi di Indonesia. Mudahnya suara masyarakat digadaikan dengan uang Rp50 ribu sampai Rp100 ribu untuk upaya pemenangan pemilu 5 (ima) tahunan itu.
“(Politik yang) di Pilpres tidak terlalu masif karena lingkupnya terlalu luas. Akan tetapi tetap saja ini berbahaya dan menjadi ancaman demokrasi,” ujarnya.
Solusi penanggulangan politik yang ini adalah peningkatan literasi dan peran aktif berbagai pihak untuk melakukan edukasi kepada masyarakat.
“Pendidikan politik juga penting, makanya civil society, LSM dan sebagainya harus ambil porsi lebih besar untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, berikan awareness pada masyarakat untuk pemilu yang jujur adil dan masyarakat bisa menggunakan hak politiknya dengan baik dan benar,” tutur Stanislaus.
Alumnus S2 Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI) tersebut menuturkan, jika pendidikan politik yang baik dan benar tersalurkan secara masih di kalangan masyarakt, Karyono yakin pragmatisme politik bisa diatasi dengan baik.
“Kalau tidak dilakukan, maka semakin banyak pemilih pragmatis dan berpengaruh pada kualitas pemimpin ke depan,” tegasnya.