JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ukriakna mengklaim Rusia telah membom sebuah teater yang dijadikan tempat menampung ribuan pengungsi di kota Mariupol. Jumlah korban hingga sekarang masih belum diketahui.
“Para penjajah telah menghancurkan teater drama. Sebuah tempat yang dijadikan penampungan ribuan pengungsi. Kami tidak akan pernah memaafkan ini,” demikian pernyataan Dewan Kota Mariupol dilansir dari CNA, Kamis (17/3).
Walikota Mariupol Vadym Boichenko mengatakan, serangan itu adalah tragedi yang memilukan.
“Orang-orang bersembunyi di sana. Beberapa orang cukup beruntung telah selamat, namun sebagian lainnya kurang beruntung,” kata Boichenko.
Boichenko mengatakan bahwa genosida adalah satu-satunya kata yang bisa menggambarkan agresi Rusia itu.
Kota Mariupol merupakan target strategis utama bagi Moskow, yang berpotensi menghubungkan pasukan Rusia di Krimea barat dan Donbas di timur dan memutus akses Ukraina ke Laut Azov.
Selama berhari-hari, pasukan Rusia telah membombardir kota yang pernah memiliki sekitar setengah juta penduduk, serta memutus aliran listrik, makanan, dan pasokan air.
Namun Kementrian Pertahanan Rusia menyangkal pasukannya telah membom kota Mariupol. Mereka mengatakan, bangunan itu hancur dalam ledakan yang dilancarkan oleh batalion nasionalis Ukraina Azov.