BANYUMAS, HOLOPIS.COM Ribuan rumah yang ada di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mengalami musibah banjir hingga menyebabkan ratusan jiwa terpaksa mengungsi sementara.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan,banjir itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut sehingga menyebabkan Sungai Gatel dan Sungai Ijo meluap.

“Sebanyak 620 jiwa terpaksa harus mengungsi setelah terdampak banjir dengan tinggi muka air kurang lebih 100 sentimeter di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah,” kata Abdul, Rabu (16/3).

Banjir di Banyumas, Jawa Tengah
Petugas Sedang Melakukan Proses Evakuasi Warga yang Terdampak Banjir di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Gambar: Ist.

Abdul mengungkapkan, wilayah terdampak banjir mencakup 7 desa di dua kecamatan. Desa tersebut yakni Desa Prembun, Desa Plangkapan dan Desa Gebangsari di Kecamatan Tambak. Kemudian Desa Karanggedang, Desa Pandak, Desa Kemiri dan Desa Lebeng di Kecamatan Sumpiuh.

“Kurang lebih 2.351 rumah terendam dan sedikitnya 7.146 jiwa dari 2.351 KK terdampak banjir tersebut. Belum ada laporan mengenai korban jiwa atas peristiwa itu, kerugian dan dampak lain masih dalam proses pendataan lebih lanjut,” bebernya.

Sebagai upaya percepatan penanganan bencana banjir, BPBD Kabupaten Banyumas bersama lintas instansi terkait, TNI, Polri, relawan dan masyarakat telah berada di lokasi untuk kaji cepat, melakukan evakuasi warga menggunakan perahu karet dan mendistribusikan bantuan logistik.

“Tim gabungan itu juga telah menyiapkan lokasi pengungsian bagi warga terdampak. Adapun pengungsian itu berada di Balai Desa Gebangsari, Kantor Kecamatan Tambak dan rumah warga di Desa Karang Pucung,” jelasnya.

Untuk kondisi terkini menurut Abdul, cuaca terpantau cerah dan banjir mulai berangsur-angsur surut.

Kendati banjir terpantau mulai surut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan cuaca yang menyatakan bahwa hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Banyumas hingga Sabtu (19/3).