JAKARTA, HOLOPIS.COMMantan Deputi II Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Yanuar Nugroho buka suara soal wacana penundaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang makin gencar diserukan, baik oleh Partai Politik maupun Ormas.

Ia pun menyoroti terkait penyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut bahwa wacana perihal penundaan kontestasi lima tahunan tersebut tak bisa dilarang, karena bagian dari demokrasi. Yanuar pun membenarkan pernyataan tersebut.

“Betul kata Pak Jokowi, wacana penundaan pemilu tak bisa dilarang,” kata Yanuar dalam cuitannya di akun @yanuarnugroho yang dikutip, Selasa (15/3).

Berkaca dari itu, mantan peneliti di Manchester University itu menyarankan agar wacana penundaan tersebut, dilawan dengan wacana penolakan pemilu.

“Jadi, ditandingi saja wacana itu dengan wacana penolakan penundaan pemilu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yanuar juga mengatakan bahwa membiarkan penundaan Pemilu justru akan mematikan demokrasi yang disebutnya baru seumur jagung.

Pendiri yang sekaligus penasihat Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG) ini pun mewanti-wanti agar kekelaman di masa orde baru tidak kembali terulang.

“Demokrasi yang baru seumur jagung di negeri ini jangan dibiarkan mati. jangan ulangi kelamnya sejarah orde baru,” tuturnya.

Seperti diketahui, wacana penundaan Pemilu saat ini kian senter dibicarakan, setelah diusulkan tiga Ketua Umum Partai, yaitu Partai Golkar, PKB dan PAN.

Bahkan baru-baru ini, salah satu Menteri Koordinator di Kabinet Indonesia maju jilid II, yakni Menko Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim bahwa dirinya mempunyai big data 110 juta masyarakat mendukung pemilu ditunda.