JAKARTA, HOLOPIS.COM – Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan gempa M 6,7 yang mengguncang Kabupaten Malang termasuk jenis gempa menengah.
BMKG melaporkan gempa terjadi pada pukul 14.00 WIB. Titik koordinat gempa berada di 8,95 Lintang Selatan dan 112,48 Bujur Timur.
Episenter gempa berada di laut dengan jarak 90 km arah barat daya dari Kabupaten Malang. Gempa memiliki kedalaman 25 km.
Dari hasil analisis BMKG, gempa memiliki mekanisme pergerakan naik.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Bambang dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/4).
Dia menjelaskan bahwa gempa ini getarannya dirasakan dari Malang hingga Lombok Utara. Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
“Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Turen V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun ), Karangkates, Malang, Blitar IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Kediri, Trenggalek, Jombang III-IV MMI, Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Yogyakarta, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truck berlalu ), Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, Banjarnegara II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang),” tuturnya.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” imbuhnya.
Berdasarkan monitoring BMKG, pascagempa ini, belum ada aktivitas gempa susulan.
“Hingga hari Sabtu, 10 April 2021 pukul 14.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock),” ujarnya.
Dia mengimbau masyarakat tetap tenang. Masyarakat diminta menghindari bangunan retak atau rusak akibat gempa.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” ungkapnya. (Mhd)
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.