JAKARTA, HOLOPIS.COM – Kementerian Luar Negeri Indonesia menjawab terkait dengan keberadaan sembilan warga Binjai, Sumut, yang dikabarkan masih terjebak di Chernihiv, Ukraina dan meminta segera dievakuasi.

“Sejak awal Kemlu dan KBRI sudah siapkan rencana kontingensi untuk semua WNI berkumpul di KBRI. Namun ke-9 WNI Chernihiv tidak bisa mencapai KBRI,” kata Juru Bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, Selasa (8/3).

Sejak saat itu, lanjutnya, Kemlu dan KBRI terus memonitor kondisi para WNI itu. Pihak-pihak terkait juga terus mencari upaya untuk menciptakan keamanan bagi mereka dan berkoordinasi dengan pihak Ukraina.

“Kondisi mereka saat ini relatif aman termasuk ketercukupan logistik,” ucap Fazia lagi.

Meski demikian, Faiza tak memberi rincian kapan bisa mengevakuasi warga Binjai hingga memberangkatkan ke Indonesia.

“Waktunya belum bisa dipastikan karena akan disesuaikan dengan kesepakatan mengenai safe passage atau koridor aman untuk evakuasi,” jelasnya.

Sebelumnya, beredar video yang berisi kesembilan warga Binjai di Ukraina meminta bantuan pemerintah Indonesia agar segera dievakuasi, mengingat situasi semakin genting di negara Eropa Timur itu.

“Hari ini tepatnya tanggal 5 Maret 2022. Kami warga Indonesia yang berada di Chernihiv ada sembilan orang. Semuanya dari Binjai, Sumut memohon pada Pemerintah Indonesia agar segerakan evakuasi,” kata salah satu warga Binjai yang terjebak di sana dalam video yang viral di media sosial, (7/3)

Kesembilan orang itu di antara Iskandar, Muhammad Raga Prayuda, Amri Abas, Muhammad Aris Wahyudi, Zulham Ramadhan, Syafitra Sari Yoga, Agus Alfirian dan Dedi Irawan. Mereka berada di Ukraina sejak Tahun 2018 bekerja sebagai buruh pabrik plastik. Mereka berada di Ukraina sejak Tahun 2018 bekerja sebagai buruh pabrik plastik.