PASURUAN, HOLOPIS.COM – Warga Kabupaten Pasuruan bersama dengan petugas BPBD setempat membangun tanggul di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) LAwean dan Rejoso untuk mengantisipasi bencana banjir susulan kembali terjadi.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, meskipun sudah mengalami penurunan debit air pasca bencana banjir, pembangunan tanggul darurat tersebut dilakukan melihat situasi cuaca di daerah tersebut.
“Untuk meminimalisir dampak luapan susulan, tim gabungan dan masyarakat, bahu-membahu membuat tanggul sementara dengan menggunakan 400 karung pasir yang disediakan oleh BPBD,” kata Abdul, Sabtu (5/3).
Abdul menjelaskan bahwa sebelumnya daerah aliran sungai Lawean dan Rejoso di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur sempat meluap pada Jumat (4/3).
Imbas luapan tersebut kemudian membuat permukiman warga tergenang banjir dan diperparah dengan hujan dengan itensitas tinggi yang melanda sebagian wilayah di Kabupaten Pasuruan.
“Banjir yang sempat menggenangi 340 unit rumah dan berdampak pada 340 KK dengan ketinggian muka air bervariasi antara 20 hingga 50 sentimeter tersebut, telah surut,” tukasnya.
Adapun tercatat empat desa terdampak banjir, yaitu di Kecamatan Nguling meliputi Desa Nguling, Desa Penunggul dan Desa Mlaten. Kemudian pada Kecamatan Winongan meliputi Desa Winongan Lor.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga diketahui telah mengeluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat pada hari Sabtu (5/3) hingga Senin (7/3) untuk wilayah Kabupaten Pasuruan dan sebagian wilayah Provinsi Jawa Timur.
“Merespon hal tersebut BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat agar tetap waspada akan potensi hujan lebat yang dapat mengakibatkan banjir susulan,” pesannya.