JAKARTA, HOLOPIS.COMInisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai, ada kesalahan pemahaman yang terjadi di masyarakat tentang statemen Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait dengan penjelasan mengapa SE 5 Tahun 2022 tersebut perlu dikeluarkan.

“Harusnya aksi berjilid-jilid itu tak perlu terjadi. Gus Yaqut kan sampaikan terpisah, antara adzan dan gonggongan anjing. Artinya nilai penistaannya di mana,” kata Habib Syakur kepada Holopis, Rabu (2/3).

Ia menilai, ada kelompok yang sengaja menglorifikasi isu ini sehingga menjadi pemantik kegaduhan di kalangan publik. Mereka menurut Habib Syakur adalah kelompok yang memang sejak awal menjadikan Yaqut Cholil Qoumas sebagai comman enemy.

“Kelompok yang minta Yaqut mundur dan minta minta maaf ke umat islam itu kelompok PA 212, FPI dan GNPF Ulama, mereka selalu cari kesempatan untuk mendapatkan panggung atasnama bela islam,” ujarnya.

Ia sangat yakin, sebenarnya mereka paham apa yang disampaikan oleh Yaqut terkait dengan penggunaan diksi gonggongan anjing tersebut. Hanya saja, diksi tersebut diputar menjadi senjata untuk menyerang posisi Ketua Umum GP Ansor itu.

“Meraka hanya mau hancurkan integrasi bangsa,” ucapnya.

Bagi Habib Syakur, ia meminta agar Yaqut tidak perlu bereaksi apapun untuk menyikapi sentimen kelompok tersebut. Apalagi persoalan pengaturan alat pengeras suara di masjid dan musholla pun dilakukan di negara-negara mayoritas Islam lainnya, termasuk di Arab Saudi.

“Saya sepakat bahwa sebaiknya Menag Yaqut tidak perlu mohon maaf, dan kebijakan tentang adzan dan toa itu adalah kebijakan yang bagus, strategis, mengingat negara-negara islam di negara lain termasuk Saudi juga sudah mengatur pembatasan (penggunaan) toa,” paparnya.

Ia yakin, bahwa Yaqut adalah sosok kader Nahdlatul Ulama (NU) yang sedang memperjuangkan pewujudan Islam yang rahmah, bukan Islam yang menebarkan kebencian.

“Gus Yaqut ini kan mau jadikan islam yang sejuk teduh, bukan islam yang suka demo, berbicara kasar dan menyakiti umat agama lain,” pungkasnya.