BANTEN, HOLOPIS.COM – Ribuan warga Kabupaten Pandeglang, Banten hingga saat ini masih mengungsi pasca bencana banjir yang mencapai ketinggian 150 sentimeter.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, meskipun debit air cenderung menurun, namun warga masih memilih bertahan di posko pengungsian.

“Terjadi penurunan debit air yang menggenangi rumah warga di beberapa lokasi. Berdasarkan pendataan sementara terdapat 1.165 KK dan 1.165 unit rumah terdampak banjir tersebut. Sebagian warga terdampak mengungsi pada posko pengungsian yang telah disiapkan oleh BPBD,” kata Abdul, Rabu (2/3).

Dalam rangka penanganan bencana, BPBD dan Tim Gabungan terus melakukan evakuasi, kaji cepat dan terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar penanganan dapat dilakukan dengan baik.

Abdul kemudian menjelaskan, banjir juga masih menggenangi sejumlah wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten pada Selasa (1/3) malam pascahujan dengan itensitas tinggi menerjang

“Setidaknya ada 16 desa terdampak banjir dengan ketinggian muka air bervariasi antara 50 hingga 150 sentimeter,” ungkapnya.

Adapun desa terdampak yaitu, Desa Kalanganyar dan Desa Teluk di Kecamatan Labuan, Desa Citeureup di Kecamatan Panimbang, Desa Taruma Nagara, Desa Banyuasih dan Desa Sinarjaya di Kecamatan Cigeulis, Desa Margagiri dan Desa Bulagor di Kecamatan Pagelaran, Desa Ramea di Kecamatan Mandalawangi, Desa Ciherang di Kecamatan Picung, Desa Kubangkondang dan Desa Cibarani di Kecamatan Cisata, Desa Surianeun dan Desa Cimoyan di Kecamatan Patia, Desa Cirata di Kecamatan Carita dan Desa Kanduengang di Kecamatan Cadasari.