JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pengamat konflik, Alto Labetubun alias Alto Banditos Luger menilai, bahwa ada upaya politik kaum elite yang ingin mencari keuntungan pribadi dan kelompok mereka dalam penggalangan opini penundaan Pemilu 2024.
“Ada kepentingan dari kelompok-kelompok ini untuk menjadikan pernyataan GusMen (Yaqut Cholil Qoumas -red) sebagai trigger untuk mencapai tujuan mereka, dan arahnya hanya satu, kekuasaan di 2024,” kata Alto dalam keterangan tertulisnya dikutip oleh Holopis, Selasa (1/3).
Ia menduga kuat ada sekelompok kaum politis tertentu di internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang terusik dengan posisi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ia sebut langsung kelompok ini adalah basis dari Abdul Muhaimin Iskandar.
“Adalah kelompok yang berasal dari persaingan atau ketakutan atas persaingan di internal partai (PKB).
Suka atau tidak, Gus Yaqut adalah figur muda yang kepopulerannya saat ini melebihi Ketum PKB yang juga Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar,” ujarnya.
Kondisi ini menurut Alto sangat beralasan dan bisa dianggap sebagai saingan sekaligus sandungan bagi Cak Imin yang ingin maju di 2024 sebagai Capres.
Namun begitu, seharusnya Cak Imin tak perlu mengeluarkan wacana penundaan Pemilu 2024. Karena justeru akan semakin memukul balik dirinya sebagai seorang politisi.
“Ini adalah pernyataan yang blunder secara politik yang dikeluarkan oleh seorang ketum partai politik, dan sekaligus inkonstitusional yang dikeluarkan oleh seorang wakil ketua DPR,” terangnya.
Karena di dalam pasal 7 UUD 1945, sudah mengatur dengan jelas bahwa ; Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.
“Pernyataan yang inkonstitusional ini jelas sekali berdampak negatif bagi Cak Imin sebagai tokoh politik yang berambisi menjadi Capres 2024,” imbuhnya.
Blunder politik ini coba ditutup-tutupi dan dikurangi tensinya dengan melakukan kapitalisasi terhadap isu surat edaran Menteri Agama nomor SE 05 Tahun 2022 serta penjelasan Yaqut soal mengapa SE itu dikeluarkan.
“Maka damage control-nya harus segera dilakukan, dan kebetulan sekali, ada pernyataan GusMen yang bisa dikapitalisasi untuk menjatuhkan kepopuleran GusMen,” tandadnya.
Inilah pandangan Alto bahwa kelompok tersebut menjadi salah satu pemain orkestra dari kegaduhan yang menyudutkan posisi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
“Kelompok inilah yang punya kepentingan untuk memanfaatkan pernyataan GusMen untuk menekan ketidakpopuleran pernyataan inkonstitusional Cak Imin, sekaligus diharapkan bisa menyingkirkan GusMen dari persaingan menuju 2024,” pungkasnya.