Jumat, 17 Januari 2025

Harga Mie dan Roti Diprediksi Meroket, Susul MInyak Goreng dan Kedelai

JAKARTA, HOLOPIS.COM Ekonom Senior Rizal Ramli memprediksi harga sejumlah komoditas pangan berbahan dasar gandum, seperti mie dan gandum akan mengalami kenaikan dalam waktu dekat. Hal itu berkaitan dengan invasi Rusia ke Ukraina beberapa waktu terakhir.

Ia mengungkapkan, Indonesia saat ini masih mengandalkan gandum impor Ukraina dan Rusia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Oleh karena itu, jika perang berlangsung lama, maka harga gandum akan terkerek naik.

“Yang teman-teman makan, seperti mi instan dan sebagainya bakal naik. Menyusul minyak goreng dan makanan berbahan kedelai,” kata Rizal Ramli, (27/2).

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ekonom Citi Helmi Arman dalam risetnya, yang menyebut bahwa harga komoditas pangan berbahan baku gandum akan menyusul kedelai yang saat ini tengah mengalami kenaikan harga, mengingat 26 persen impor gandum Indonesia berasal dari Ukraina.

“Makanan pokok di Indonesia adalah nasi. Namun gandum dan kedelai juga banyak dikonsumsi karena menjadi bahan baku untuk makanan seperti mie, roti, dan tahu. Meski secara umum Rusia dan Ukraina tidak terlalu berkontribusi terhadap perdagangan internasional, tetapi Ukraina menyumbang sekitar 26% dari impor gandum Indonesia,” sebut Helmi dalam risetnya.

Selain itu, ekonom Bahana Sekuritas, Putera Satria Sambijantoro juga memperdiksi bahwa harga gandum akan meroket, seiring dengan gejolak perang Rusia-Ukraina yang juga kian meroket. Maka jangan kaget jika harga sejumlah kebutuhan pokok seperti mie, roti, dan sereal bakal ikut naik dalam beberapa waktu ke depan.

“Kami memperkirakan harga roti, sereal, dan mie instan akan naik, atau setidaknya ukurannya bakal menyusut seperti tahu dan tempe saat harga kedelai naik. Tahun lalu, Indonesia mengimpor gandum senilai US$ 946 juta dari Ukraina, porsi terbesar dari keseluruhan impor HS10 yang sebesar US$ 3 miliar,” papar Satria dalam risetnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), mie instan merupakan salah satu komoditas pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat golongan miskin. Tercatat pada September 2021, mie instan menyumbang 2,56% dari garis kemiskinan di perkotaan sedangkan di perdesaan kontribusinya 2,29%. Sementara kontribusi roti terhadap garis kemiskinan di perkotaan adalah 1,76% dan di perdesaan 1,7%.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral