JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ekonom Senior Rizal Ramli menyoroti perihal masalah kelangkaan dan lonjakan harga komoditas pangan, seperti minyak goreng, kedelai, daging, dan sebagainya.
Menurutnya, berbagai masalah tersebut merupakan ujian bagi pemerintah terhadap keberpihakannya kepada rakyat. Ia pun mempertanyakan kesiapan pemerintah jika ke depannya dihadapkan pada masalah yang lebih besar dibanding urusan pangan tersebut.
“Kalau urusan pangan rakyat saja sulit diatasi, bagaimana pemerintah berjuang bagi rakyat dalam urusan yang besar?” kata Rizal Ramli, (27/2).
Sebelumnya, mantan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) itu mengatakan bahwa kelangkaan dan lonjakan harga minyak goreng tak semestinya terjadi di negara yang kaya akan sawit.
“Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki perkebunan sawit yang begitu luas. Kok bisa sih minyak goreng langka dan kalau-pun ada harganya mahal,” ujar Rizal Ramli.
Tak hanya masalah minyak goreng, ia juga menilai dampak lonjakan harga komoditas pangan lainnya, seperti kedelai dan daging sangat dirasakan masyarakat.
“Belakangan masyarakat juga sempat dibuat gelisah dengan kelangkaan kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe. Lalu, masalah harga daging yang mahal,” ujarnya.
Sebenarnya, di awal pandemi Covid-19, Rizal Ramli sudah mengingatkan pemerintah untuk fokus menggenjot sektor pertanian dengan memberikan subsidi pupuk dan bibit bagi para petani.
Sebab menurutnya, sektor pertanian akan berdampak langsung terhadap pandemi Covid-19 dan manfaatnya sangat dirasakan masyarakat.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut mengatakan, jika pemerintah saat itu mendengarkan saran darinya, maka masalah kelangkaan dan lonjakan harga pangan tersebut tak akan terjadi.
“Bila saran kita dilakukan dengan serius, maka tak ada lagi masalah kelangkaan dan mahalnya harga komoditas. Keberpihakan penguasa sebagaimana para pejuang kita terdahulu membela rakyat dan tanah air juga tetap terjaga,” tandas Rizal Ramli.
