JAKARTA, HOLOPIS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengaku menjadi target nomor 1 Rusia, dan keluarganya adalah target nomor 2.
Hal tersebut ia katakan karena Rusia ingin melumpuhkan negara Ukraina dengan menyerang presidennya. Meski demikian, Zelenskyy dan keluarga memutuskan untuk tetap berada di Ukraina.
Lalu siapa sebenarnya Zelenskyy, Presiden yang saat ini menjadi pemimpin ‘terlemah’ dan posisi tersulit di Eropa.
Seorang Aktor Sitkom dan Komedian
Sebelum menjadi presiden, Zelenskyy dulunya ternyata adalah seorang aktor dan komedian. Uniknya, Volodymyr Zelensky sebelumnya berperan dalam serial televisi Ukraina ‘Servant of the People’ di mana ia memerankan karakter pahlawan semua orang yang menjadi seorang presiden.
Berubah menjadi ke dunia nyata, Zelenskyy menjadi Presiden Ukraina pada tahun 2019, mengambil alih negara yang dilanda perang dan korupsi berpenduduk sekitar 45 juta jiwa tanpa memiliki pengalaman politik sebelumnya.
Pemula dalam dunia politik dan mantan aktor komedi tersebut dinilai para kritik sebagai boneka oligarki Ukraina Ihor Kolomoisky.
Ia memenangkan kursi kepresidenannya dengan mengamankan lebih dari 73 persen suara.
Setelah mendapatkan kemenangan, ia berjanji untuk menyeimbangkan pertahanan Ukraina dari agresi Rusia.
Lahir di Wilayah Berbahasa Rusia
Lahir di kota industri Kryvyi Rih yang sebagian besar berbahasa Rusia di Ukraina tengah, ayah dari dua anak ini dipandang sebagai sosok yang terbaik untuk berhasil dalam misinya dan tak lama setelah menjadi presiden.
Ia menggunakan diplomasi untuk membuat Moskow menukar beberapa kelompok tawanan perang Ukraina.
Namun, niat baik Presiden Rusia Vladimir Putin tidak bertahan lama, karena Zelenskyy tidak mengubah kebijakan luar negeri pro-Barat negaranya demi hubungan yang lebih dekat dengan mantan tuannya, Moskow.
Tahun lalu, Rusia mulai mengumpulkan pasukannya di dekat perbatasan Ukraina dengan dalih mengadakan latihan militer.
Meskipun ada peringatan dari Amerika Serikat tentang rencana Rusia untuk menyerang Ukraina, Zelenskyy berusaha untuk tetap tenang di negara itu, meminta Ukraina untuk tidak panik.
Meski demikian, Zelenskyy berkeliling ibu kota Eropa, mencoba untuk mendapatkan dukungan diplomatik, militer dan keuangan untuk Ukraina dalam mencegah Moskow dari invasi.