Beranda News Ragam Pakai Diksi Gonggongan Anjing Bandingkan Suara Toa Masjid, Yaqut Ramai Sindiran

Pakai Diksi Gonggongan Anjing Bandingkan Suara Toa Masjid, Yaqut Ramai Sindiran

0

JAKARTA, HOLOPIS.COMPenjelasan Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas tentang alasan pengaturan penggunaan toa masjid dan musholla membuatnya disentil ramai-ramai oleh banyak kalangan.

Hal ini karena Ketua Umum GP Ansor itu menggunakan diksi gonggongan anjing untuk membandingkan berisiknya toa masjid dan musholla untuk adzan, sholawat, mengaji dan lain sebagainya.

Salah satunya adalah imam masjid New York, Muhammad Syamsi Ali alias Imam Shamsi Ali. Ia menilai bahwa penggunaan diksi semacam itu menunjukkan betapa buruknya komunikasi publik Yaqut sebagai seorang menteri.

“Gus Menteri, semoga ini salah komunikasi atau salah memberi contoh saja. Pejabat pastinya tahu mengkomunikasikan masalah scr benar dan proporsional,” kata Imam Shamsi Ali, (23/2).

Ia pun mengingatkan agar seorang pejabat negara bisa lebih berhati-hati lagi dalam melakukan komunikasi publik, apalagi jika itu berkaitan dengan persoalan agama yang memiliki sisi sensitifitas tinggi.

“Apalagi kaitannya agama, tahu sendiri bisa sensitif. Suara azan dan sholawat itu indah dan penuh makna. Tidak pantas dicontohkan suara anjing,” tuturnya.

Pun secara pribadi, persoalan pengaturan toa masjid tidak perlu sampai dibuatkan regulasi khusus seperti saat ini. Akan tetapi bisa melalui pendekatan-pendekatan sosial agar semua lingkungan yang berbeda-beda kepercayaannya dalam beragama dapat saling memahami satu dengan yang lainnya.

“Sekali lagi, yang begini tidak penting-penting banget diatur. Masalah sensitifitas manusia bisa diselesaikan dengan pendidikan dan saling memahami,” ujarnya.

Jika persoalan seperti ini selalu diributkan dan menjadi regulasi baru untuk diterapkan secara masif, ia khawatir gesekan antar umat beragama bisa terjadi atasnama egoisitas masing-masing.

“Kalau gitu jangan masalahkan kalau masing-masing umat menolak umat lain beribadah, termasuk bangun rumah ibadah atasnama terganggu?. Bisa kok saling memahami,” pungkasnya.

Selain itu, ada Ketua DPP PKS sekaligus anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera. Ia menyalahkan Yaqut karena penggunaan diksi yang tepat dilakukan oleh adik kandung Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

“Harus diakui, bahwa penggunaan diksinya sangat tidak tepat,” kata Mardani.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini