JAKARTA, HOLOPIS.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diminta mengevaluasi diri dalam setiap penanganan bencana yang terjadi di Indonesia.
Presiden Jokowi menegaskan sebagai negara yang dilingkari oleh ring of fire (cincin api), dengan wilayah yang sangat luas, bencana merupakan keseharian.
“Sebagai salah satu pilar utama penanganan bencana, BNPB harus selalu berbenah diri. Budaya kerja BNPB harus siaga, harus antisipatif, harus responsif, dan adaptif,” kata Jokowi, Rabu (23/2).
Dengan posisi Indonesia yang termasuk 35 negara yang paling rawan risiko bencana di dunia, budaya kesiapsiagaan BNPB sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi korban jiwa dan materi yang besar.
“Budaya ini sangat penting karena bencana itu datangnya tidak terduga, datangnya secara tiba-tiba, bahkan muncul bencana yang tidak terbayangkan sebelumnya. Semua ketidakterdugaan itu harus kita tangani untuk memperkecil risiko bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” jelasnya.
Meskipun begitu, Jokowi mengapresiasi kinerja BNPB dalam penanganan pandemi Covid-19 selama beberapa tahun terakhir yang masih menjadi pandemi di Indonesia sampai saat ini.
“Saya mengucapkan terima kasih, mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada jajaran BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) di seluruh tanah air Indonesia atas dedikasi, atas kerja kerasnya dalam membantu masyarakat di seluruh pelosok Indonesia dalam menghadapi berbagai bencana alam dan juga dalam menghadapi pandemi COVID-19,” pungkasnya.