Holopis.com JAKARTA, HOLOPIS.COM Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukannya menuju ke dua wilayah pemberontak Ukraina yang didukung Moskow.

Langkah Putin yang dapat memicu perang dengan Ukraina ini merupakan keputusan yang menentang ancaman sanksi dari negara Barat dan sekutu.

“Saya sangat terkejut. Saya tinggal di sini, saya sudah kehilangan sebagian tempat tinggal saya, dan direbut. Saya akan rebut kembali,” kata Artem Ivaschenko, seorang warga Donetsk.

Sebelumnya, Putin baru saja memberikan kemerdekaan pada dua area pemberontak dari Ukraina, yaitu Donetsk, dan Luhansk, dan membuka potensi Rusia dalam menambah kekuatan invasi ke Ukraina.

Dalam dua dekrit resmi, Putin menginstruksikan kementerian pertahanan untuk mengambil ‘fungsi penjaga perdamaian’ di wilayah yang dikuasai separatis Ukraina.

Ukraina Donetsk
Seorang wanita berjalan melewati taruna Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri di kota Donetsk yang dikuasai pemberontak [Foto: Alexander Ermochenko/Reuters]
Ternyata, ini bukanlah proses yang baru bagi dua wilayah separatis tersebut.

Kedua derah telah dikuasai oleh pemberontak yang didukung Rusia sejak tahun 2014.

Wilayah yang telah ‘diklaim’ oleh Putin ini pun memicu kecaman internasional dan janji sanksi yang akan diberikan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Dilansir dari CNA, Selasa (22/2), kabar tersebut pun menggemparkan Kyiv, namun mereka siap membela negara jika dipanggil dalam mempertahankan kemerdekaannya.

Ketegangan meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah pecahnya tembakan senjata berat di garis depan timur Ukraina dengan separatis dan serangkaian insiden yang dilaporkan di perbatasan dengan Rusia.