JAKARTA, HOLOPIS.COM – Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjadi salah satu orang yang dipecat melalui mekanisme Alih Status Pegawai, Benydictus Siumlala Martin Sumarno ngamuk-ngamuk usai mendapati agenda Ketua KPK Firli Bahuri memberikan penghargaan kepada istrinya sendiri, yakni Ardina Safitri atas karya cipta mars dan hymne KPK.
Menurutnya, kegiatan pemberian penghargaan semacam ini bentuk dari moralitas buruk dari lembaga antirasuah itu.
“Saya udah bingung memilih, mana yang paling menjijikkan dari semua kelakuan orang ini (Firli Bahuri -red). Mungkin, ini salah satunya; memberi penghargaan pada istri sendiri, atas nama lembaga yang dulu sangat terhormat,” kata Benydictus dalam kicauan di akun twitter pribadinya @BSiumlala, (17/2).
Ia menilai apakah Ardina Safitri sebagai seorang istri bos KPK saat ini sangat mendambakan penghargaan, sampai-sampai dibuatkan launching khusus hingga piagam penghargaan dari suaminya.
Kemarahan Benydictus ini disampaikan karena menurutnya apa yang dilakukan Firli Bahuri tersebut justru mendegradasi nama baik dan marwah lembaga pemberantasan korupsi yang pernah menjadi primadona itu.
“Sebegitu butuh penghargaankah? Sampai harus begini? Dalam skala kecil, di kejadian receh ini ada conflict of interest, ada trading in influence, ada nepotism, dan perilaku koruptif lain… You name it,” ucapnya. “Lalu nanti apa lagi? Siapa lagi yang akan diberi penghargaan? Untuk apa? Suaminya Lili? Istrinya Cahya Harefa? Buat apa? Bikin kue tart antikorupsi? Atau apa?,” imbuhnya.
Atas conflict of interest yang terjadi itu, Benydictus pun mempertanyakan sikap dan integritas para senior di KPK saat ini. Mengapa mereka tidak ada yang bersikap apapun dan cenderung permisif.
“Lalu itu senior-senior terhormat yang di dalam? Ada mantan jurnalis Tempo dan mantan pelaksana tugas juru bicara, Yuyuk Andriati Iskak. Ada jubir aktif, Ipi Maryati Kuding, dan kawannya, Ali Fikri, yang pernah disebut sebagai ‘orang baik’ oleh salah satu mantan penasihat,” tandasnya.
“Diam saja? Kalian diam saja?. Dan mereka membiarkan saja, ada ketua KPK yang memberikan penghargaan pada istrinya sendiri? Diam saja? Nggak melakukan apa-apa? Ngetweet kek, apa kek… Takut dipanggil inspektorat?,” sambungnya.
Apalagi acara launching tersebut juga dihadiri langsung oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly yang notabane adalah kader PDI Perjuangan. Bagi Benydictus, acara launching mars dan hymne KPK tersebut menunjukkan KPK sudah bobrok.
“Atau kesimpulannya, KPK yang sebegini menjijikkannya yang justru diinginkan oleh pemerintah? O ya, kawan-kawan yang masih di dalam, terutama itu paduan suara… Apa yang kalian ceritakan ke anak-anak kalian kalau kalian pulang ke rumah? Atau sudah merasa malu untuk cerita?,” ketusnya.
Terakhir, Benydictus pun sekaligus menyentil proyek pengadaan SMS Blast yang dilakukan oleh KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri. Menurutnya, sisi urgensinya pun perlu dipertanyakan, sekaligus kualitas konten yang dinilainya sangat jauh dari profesional.
“Lupa… Saking banyaknya… Ada yang begini juga. Pakai sms… Siapa yang masih baca sms? Berapa anggarannya? Apa mata anggarannya? Outputnya? Outcomenya? Dari isinya saja, bisa ditebak pengadaannya seperti apa.. Pasti menjijikkan juga,” pungkasnya.
Lupa… Saking banyaknya… Ada yang begini juga. Pakai sms…
Siapa yang masih baca sms? Berapa anggarannya? Apa mata anggarannya? Outputnya? Outcomenya?
Dari isinya saja, bisa ditebak pengadaannya seperti apa.. Pasti menjijikkan juga. pic.twitter.com/Jsvznd6Zyn— Benydictus Siumlala (@BSiumlala) February 17, 2022