JAKARTA, HOLOPIS.COM – Keluarga dari sinematografer film Rust Halyna Hutchins menuntut Alec Baldwin dan para produser film dengan tuduhan kelalaian dan ketidakpedulian yang mengakibatkan kematian pada Hutchins.
Pengacara suami Hutchins mengatakan, Baldwin menolak untuk melakukan pelatihan saat akan melakukan adegan tembak yang tak sengaja membunuh Hutchins.
“Lalai, dan tidak adanya persiapan telah menyebabkan kematian Halyna Hutchins,” kata pengacara Brian Panish.
Dalam gugatan tersebut, juga ditunjukkan percakapan pesan teks antara operator kamera dan produser di mana keluhan atas keamanan senjata tampak diremehkan.
Operator, Lane Luper, mengirim pesan kepada manajer produksi unit Katherine Walters: “Kami sekarang memiliki 3 ‘tembakan’ yang tidak disengaja. Ini sangat tidak aman.”
Walters menjawab: “Pembuangan senjata api secara tidak sengaja? Luar biasa. Kedengarannya bagus.”
“Jika protokol yang tepat diikuti, gugatan itu mengatakan, Halyna Hutchins akan hidup dan sehat, memeluk suaminya dan putranya yang berusia 9 tahun. ” lanjut pengacara suami Hutchins.
Sementara itu pengacara Baldwin merespon dengan mengatkan bahwa klaim yang diberikan bahwa kliennya lalai tidak benar.
Baldwin yang juga merupakan produser dari film itu mengarahkan pistol kea rah Hutchins dalam sebuah adegan.
Ia mengaku tembakan terjadi bahkan sebelum ia menarik pelatuknya.
Selain keluarga Hutchins, beberapa kru film seperti Gutirrez Reed yang ikut terluka dalam kejadian juga ikut menuntut dan menyalahkan Kenney, ahli senjata di lokasi syuting film Rust.
Halyna Hutchins meninggal di lokasi syuting film ‘Rush’ saat peluru yang seharusnya tidak ada di pistol lokasi syuting melukai dirinya.
Sineamografer tersebut meninggalkan seorang suami, dan anak usia 9 tahun.