JAKARTA, HOLOPIS.COM – Presidensi G20 Indonesia menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk menunjukkan produk unggulan karya anak bangsa.
Dalam perhelatan yang dihadiri oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara-negara anggota G20 dan negara-negara mitra, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) memamerkan produk-produk berkualitas dari UMKM berorientasi ekspor.
“Pada kesempatan ini, kami menampilkan produk dari mitra binaan kami, yang salah satunya merupakan hasil dari Program Desa Devisa berupa kerajinan dan aksesoris perak APIKRI yang berasal dari Bantul, Yogyakarta,” kata Rijani. ujar Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso dalam keterangan tertulis yang dikutip, Rabu (16/2).
Sekadar informasi, LPEI yang berfungsi sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, terus berupaya untuk membangun kapasitas UMKM berorientasi ekspor.
Dengan terjalinnya kemitraan dengan LPEI, diharapkan UMKM di seluruh Indonesia mampu bertahan dan menggarap pasar ekspor non tradisional di tengah pandemi global.
Kemitraan tersebut salah satunya yakni Program Desa Devisa, program tersebut merupakan wujud dukungan pemerintah berupa inklusi keuangan yang disalurkan melalui LPEI kepada pelaku UMKM berorientasi ekspor. Hal ini untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Program Desa Devisa merupakan program pendampingan berkelanjutan kepada pelaku usaha dan pengembangan komoditas unggulan suatu daerah dengan tujuan akhir ekspor.
Kerajinan APIKRI telah menjadi Desa Devisa sejak tahun 2020 dan mampu mengekspor produknya ke Belanda, Amerika dan Inggris. Harapannya, Program Desa Devisa dapat menjadi referensi bagi wilayah dan komoditas lainnya di Indonesia, serta dapat mendorong program Pemulihan Ekonomi Nasional yang dijalankan pemerintah.