JAKARTA, HOLOPIS.COM Era kendaraan listrik saat ini mulai jadi trend, ditambah lagi adanya program pemerintah untuk melakukan konversi motor bensin ke listrik yang ditargetkan sebanyak 1.000 unit pada 2022.

Untuk mewujudkan program tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UMK.

“Tadi pagi saya tanda tangan MoU dengan Deputi Bidang Usaha Kecil Menegah di Kementerian Koperasi dan UMK,” ujar Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), (14/2).

Untuk mengubah mesin kendaraan motor konvensionalnya menjadi motor listrik, akan difasilitasi oleh Kementerian ESDM. Apalagi saat ini, sudah ada blueprint soal konversi motor berbahan bakar fosil menjadi motor listrik.

“Kalau tertarik bisa saya fasilitasi bagaimana mengonversi motor fosil ke listrik, kebetulan di Balitbang (ESDM) punya blueprint,” tambah Dadan.

Ada dua hal yang jadi sorotan pemerintah, dalam membangun kosistem konversi motor listrik. “Kita ingin membangun bengkel dan industri kompenen. Dua yang menurut saya bisa menjadi salah satu startup energi,” tegas Dadan.

“Saya sudah hitung kira-kira biaya energinya itu hanya sepersepuluh dari biaya sekarang. Misalnya kita mengeluarkan uang untuk veli BBM Rp 10 ribu, nanti bisa Rp 1000 saja,” rinci Dadan.

Dadan menyebutkan, masyarakat bisa merogoh kocek Rp 10 juta per unit untuk mengonversi menjadi motor listrik.

“Biaya yang dibutuhkan untuk sepeda motor sekitar Rp10 juta. Kenapa malah Rp 10 juta? Karena harga motor yang speknya Rp 20 jutaan, bukan sepeda listrik seperti yang dipakai di komplek,” pungkasnya