Kamis, 16 Januari 2025

Survei SPIN, Elektabilitas Prabowo dan Gerindra Bergerak Naik

JAKARTA, HOLOPIS.COMDirektur Survei & Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara menyebut bahwa Prabowo Subianto adalah sosok yang dianggap publik paling tepat menggantikan Presiden Joko Widodo di periode pemerintahan Indonesia selanjutnya.

“Sebagian besar publik atau sebesar 24,5 persen memilih Prabowo sebagai calon Presiden,” kata Igor dalam rilis surveinya, Senin (14/2).

Selanjutnya di bawah Prabowo, ada nama Anies Baswedan yang hanya mendapat 13,6 persen dan Ganjar Pranowo sebesar 12,8 persen. Posisi selanjutnya di tempati berturut-turut oleh Ridwan Kamil (6,1 persen); AHY (4,4 persen); Sandiaga Uno (4,1 persen); dan Puan Maharani (3,0 persen). Tri Rismaharini dan Khofifah berbagi persentase yang sama (1,6 persen); di posisi ke-10 ditempati Erick Thohir (1,5 persen); Airlangga Hartarto (1,3 pesen) dan seterusnya. Sementara ada 20,4 persen publik yang masih belum menentukan pilihanya.

Menarik data dari surveinya, Igor menilai bahwa alasan mengapa masyarakat memilih Prabowo Subianto untuk melanjutkan kepemimpinan nasional selanjutnya, adalah karena mereka melihat sepak terjang sosok tokoh besar politik Indonesia tersebut selama ini.

“Karena konsistensi fokus kerjanya sebagai menteri pertahanan di pemerintahan yang secara konkret dapat disaksikan dan didengar oleh publik luas, dari beragam saluran media penuh dengan prestasi,” tuturnya.

Masih di dalam surveinya, Igor menyebut bahwa dari tiga periode survei yang dilakukannya, Prabowo Subianto mengalami tren kenaikan tingkat elektabilitas cukup signifikan.

Pada periode Agustus 2021 ia mendapat 21,9 persen. Kemudian pada periode Desember 2021 mendapat 23,2 persen, dan Februari 2022 mendapat 24,5 persen.

Grafik Prabowo ini jauh lebih bagus dibanding tokoh lain, seperti Anies Baswedan yang cenderung turun. Di mana pada periode Agustus 2021 mendapat 16,1 persen, periode Desember 2021 turun menjadi 13,1 persen, dan Februari 2022 cenderung stagnan yakni 13,6 persen.

Apalagi Ganjar Pranowo yang justru malah lebih terjungkal. Di mana pada periode Agustus 2021 mendapat 15,6 persen, dan di Desember 2021 anjlok menjadi 13,1 persen, kemudian pada Februari 2022 semakin terjungkal di angka 12,8 persen saja.

“Kasus Wadas tampaknya menjadi salah satu faktor elektabilitas Ganjar turun,” terang Igor.

SPIN
Survei SPIN.

Di sisi lain, peran mesin partai juga tak kalah ikut andil di dalam mendongkrak penilaian publik terhadap sosok Prabowo Subianto. Dukungan yang solid dari partai Gerindra mulai dari bawah hingga di atas untuk mendapuk kembali Ketumnya sebagai calon Presiden di 2024 juga sangat jelas terdengar oleh publik, sehingga pilihan publik mayoritas jatuh ke Prabowo.

“Kepastian Ini juga yang membuat elektabilitas Prabowo kokoh di puncak elektabilitas. Hingga hari ini belum ada peristiwa yang berarti yang mampu mendegradasi posisinya di hati rakyat,” ucapnya.

Partai Gerindra ikut terdongkrak

Lebih lanjut, Igor juga menilai tingginya elektabilitas Prabowo Subianto itu pun akhirnya diikuti oleh elektabilitas partainya saat ini. Walaupun sejauh ini tingkat elektabilitas Partai Gerindra masih di tangga nomor dua setelah PDI Perjuangan.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral