JAKARTA, HOLOPIS.COM – Korea Selatan menghentikan program tes dan tracing Covid-19 besar-besaran usai kasus infeksi virus corona varian Omicron meledak belakangan ini.
Pejabat Senior Kesehatan Korsel, Sohn Young-rae, mengatakan bahwa strategi saat ini sulit dilakukan mengingat keterbatasan sumber daya.
“Dan menghabiskan ongkos sosial dan ekonomi yang terlalu tinggi,” kata Sohn, sebagaimana dikutip AFP, Rabu (9/2).
Dengan keputusan ini, Korsel bakal meninggalkan salah satu program pencegahan Covid-19 yang sempat disanjung dunia sejak diterapkan pada 2020 lalu.
Sebelum aturan baru ini diterapkan, Korsel dipuji karena terus melakukan tes dan tracing ketat jika menemukan kasus Covid-19, sehingga penyebaran tak terlalu luas.
Kini, Korsel mengalami lonjakan kasus Covid-19 akibat Omicron. Pada Selasa (8/2), Korsel mencetak rekor dengan 49.567 kasus Covid. Angka ini meningkat dua kali lipat dalam waktu kurang dari sepekan.
Pejabat Kesehatan memprediksi, kasus harian di Korsel akan mencapai 170 ribu kasus pada akhir Februari ini akibat kehadiran virus corona varian Omicron.
Varian itu memang disebut-sebut lebih cepat menular. Namun, gejala yang ditimbulkan akibat terinfeksi Omicron rata-rata lebih ringan ketimbang varian lain.