Sabtu, 18 Januari 2025
Holopis.comNewsRagamPolemik Wadas, Jerry Massie Anggap Ganjar Cuma Modal Pencitraan

Polemik Wadas, Jerry Massie Anggap Ganjar Cuma Modal Pencitraan

JAKARTA, HOLOPIS.COMPengamat politik yang juga direktur eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menilai, bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak selaras dengan kewajibannya membela hak rakyat kecil.

Pasalnya, Ganjar dianggap sempat mengabaikan situasi tidak baik yang dialami oleh masyarakat Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada hari Selasa 8 Februari 2022 kemarin.

“Saya duga semua tindak-tanduk Ganjar hanya sebatas pencitraan menaikan suara elektoral. Pada intinya Ganjar tak ada hati memihak ke rakyat,” kata Jerry kepada wartawan, Rabu (9/2).

Menurut Jerry walau nama Ganjar menjadi favorit sejumlah lembaga survei, khususnya di tangga elektabilitas, popularitas dan likeabilitas, namun realitasnya banyak persoalan yang terjadi di ruang lingkup kerja kader PDI Perjuangan itu.

Bahkan popularitas dan likeabilitas Ganjar cenderung dibedakin lewat lalu lalangnya di pemberitaan nasional.

“Memang elektoral naik lantaran Ganjar terus di blow up. Bahkan selama ini prestasinya di Jateng standar saja bukan wah wah,” ucapnya.

Menurut Jerry, sudah tepat PDIP tidak gegabah langsung mengusung Ganjar sebagai capres 2024. Pasalnya, lanjut Jerry, Ganjar tidak mampu membela hak warga Desa Wadas, Purworejo dan hanya lihai soal pencitraan.

Kemudian, Jerry juga menyebut bahwa seperti saat Ganjar menendang dinding sekolah saat inspeksi proyek SMAN Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, beberapa waktu lalu. Ia nilai apa yang dilakukan Ganjar tak lebih dari sekedar gimmick politik.

“Saya pikir masyarakat tahu mana yang sungguh-sungguh atau settingan. Saya heran Ganjar tahu di mana itu bukan beton dan menendang dindingnya,” tandasnya.

Oleh karena itu, Jerry menilai bahwa karakter Ganjar Pranowo tidak cocok untuk memimpin Indonesia secara global.

“Bela hak sipil warganya tak mampu, apalagi jadi Presiden. Ganjar enggak pantas jadi presiden. Ganjar jagoan pencitraan,” tutupnya.

Insiden Penyerbuan Warga Desa Wadas
Sebelumnya, terjadi insiden penyerbuan aparat kepolisian di Desa Wadas dalam rangka pembebasan dan pengukuran lahan, yakni peruntukannya untuk penambangan material andesit bagi Bendungan Bener.

Warga menolak lantaran menganggap lahan itu adalah sumber kehidupan. Apabila ada aktivitas tambang, maka berdampak pada mata pencaharian mereka.

Warga pun telah lama berjuang mempertahankan tanahnya dari rencana tambang. Hingga akhirnya terjadi bentrok antara polisi dan warga pada hari Selasa (8/2).

Kabarnya Yayak Yatmika juga ikut tertangkap. Yayak adalah seniman dan aktivis senior yang sudah memiliki nama besar di kalangan pergerakan Indonesia.

Sementara itu, Ganjar Pranowo di Mapolres Purworejo menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang dialami masyarakat.

“Bapak Ibu yang sangat saya hormati. Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat, wabil khusus masyarakat Purworejo, wabil khusus masyarakat Desa Wadas. Saya minta maaf dan saya yang bertanggung jawab,” kata Ganjar Pranowo.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral