JAKARTA, HOLOPIS.COM – Dalam ajang Olimpiade Musim Dingin Beijing, tim Amerika Serikat sangat perhatikan kondisi kesehatan mental para atlet yang harus jalan protokol kesehatan ketat selama bertanding.
Menjalankan pertandingan dalam masa pandemi, memang memiliki tingkat tekanan dan rasa kekhawatiran yang lebih besar. Hal ini menjadikan kesehatan mental jadi perhatian, dan jadi tolak ukur keberhasilan kontingen.
Pemeriksaan Komite Olimpiade dan Paralimpiade Amerika (USOPC), yang dilakukan pada kesehatan mental seputar kecemasan dan depresi tahun lalu. Hasilnya, diketahui posisi para atlet sebelum Olimpiade Beijing, mereka pun membawa banyak sumber daya kesehatan mental ke Beijing.
“Salah satu umpan balik yang kami dapatkan setelah Tokyo adalah atlet merasa tidak terjangkau. Jadi kami mencoba untuk memperjelas bahwa kami tidak hanya ada saat kondisi krisis. Kami ada di sana (Beijing) untuk pencegahan dan pemeliharaan kesehatan mental,” ujar Jessica Bartley, Direktur Layanan Kesehatan Mental USOPC, dilansir dari Reuters, Rabu (9/2).
Tidak hanya bersaing dengan peserta lain, para atlet juga harus berjuang dengan kecemasan penularan dan menjalankan usaha-usaha pencegahan terinfeksi COVID-19. Sebagai contoh, Atlet skater Vincent Zhou yang harus umumkan pengunduran dirinya dari kompetisi nomor tunggal putra setelah dinyatakan positif.
“Beberapa atlet menjadi kurang tidur karena cemas. Beberapa atlet kami bahkan hanya tinggal di kamar mereka sebelum bertanding, sehingga mereka akan melakukan pelatihan dan kemudian benar-benar menjaga diri mereka sendiri dan tidak terlibat dalam beberapa kegiatan yang sedang berlangsung di Olimpiade,” kata Bartley menceritakan.
Oleh karena itu, tim Amerika Serikat gunakan pendekatan holistik dengan kegiatan yang bisa membangun tim, menonton film, dan permainan ringan juga menjadi kegiatan kontingen untuk membantu mengurangi stres.
“Apa yang sebenarnya kami temukan adalah fakta bahwa untuk mengatasi masalah sebelum menjadi krisis atau bekerja dengan seseorang di sekitar kesehatan mental, dapat membuat mereka menjadi atlet yang lebih kuat,” katanya.