JAKARTA, HOLOPIS.COMMasyarakat Hong Kong memenuhi supermarket dan pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan pokok saat kasus infeksi Covid-19 mencetak rekor.

Wilayah berpopulasi 7.5 juta tersebut melaporkan sebanyak 614 kasus corona yang merupakan terbesar sejak ‘zero-COVID strategy’ mereka.

“Tentu saja kau harus belanja, besok tidak ada lagi sayuran. Truk-truk tidak ke sini lagi, sehingga sayuran menjadi sangat mahal,” kata seorang wanita berusia 50 tahun, Chow.

Sementara itu seorang penjual sayuran, John Chan, mengatakan bahwa pasokan makanan telah berkurang 30%.

Ia memberi peringatan bahwa ratusan kilo sayuran yang dijadwalkan tiba pada hari Selasa (8/2) kemungkinan tidak akan sampai.

“Aku tidak tahu apakah mereka bisa melewati perbatasan. Jika tidak, maka harga akan semakin naik atau kami tidak ada barang dagangan sama sekali.” Katanya.

Melansir CNA, Selasa (8/2), Hong Kong mengimpor 90% pasokan pangannya dari China, terutama bahan makanan segar.
Para konsumen pun telah melihatnya adanya kekurangan pasokan makanan termasuk seafood berkualitas tinggi, karena perbatasan penerbangan.

Pemerintah Hong Kong berusaha untuk meredakan kekhawatiran mengenai kekurangan bahan dari China ketika banyak supir truk dinyatakan positif Covid-19.

Beberapa supir dipaksa untuk isolasi, namun mayoritas bahan makanan segar masih stabil, terlepas dari sedikitnya jumlah pasokan sayur di beberapa pasar.

Tak hanya makanan, beberapa barang pokok seperti tisu, mi instan, juga terlihat menipis di beberapa supermarket.

Saat ini, sebanyak 64.8% masyarakat Hong Kong telah menerima vaksinasi dosis penuh.

Sementara itu, baru sekitar 13.8% dari keseluruhan populasi menerima suntikan booster.