JAKARTA, HOLOPIS.COM – Amerika Serikat, Inggris dan beberapa negara lainnya tidak mengirimkan perwakilan diplomatik ke Olimpiade Beijing 2022 akibat isu HAM yang diduga terjadi di China.

Meski demikian, masih banyak negara-negara yang tetap mengirimkan perwakilan ke Beijing untuk menghadili Olimpiade Musim Dingin tersebut.

Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin telah bertemu dengan Presiden China Xi Jinping sebelum Olimpiade dimulai, pertemuan keduanya menandakan hubungan yang semakin dekat antara Beijing dan Moskow saat kedua negara sama-sama menghadapi kritikan dari Barat.
Mesir dan Serbia: Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi dan Presiden Serbia Aleksandar Vucic telah berselisih dengan Barat karena kebijakan otoriter dan catatan hak asasi manusia. Kedua negara lebih condong ke China dan menyebutkan Presiden Xi sebagai saudaranya karena telah memberikan pasokan vaksin ke Serbia.

Saudi Arabia, Qatar, dan Uni Arab Emirat

China adalah pembeli minyak terbesar Arab Saudi dan pelanggan utama gas alam Qatar. Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, pemimpin de facto kerajaan, muncul di Olimpiade Musim Dingin ketika investor dan beberapa pemerintah mengisyaratkan hubungan yang memanas setelah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018.

Asia Tengah

Para pemimpin dari kelima republik bekas Soviet di Asia Tengah sedang menuju ke Beijing. Presiden Kirgistan Sadyr Zhaparov, bulan lalu mendorong kebangkitan proyek yang telah lama tertunda untuk membangun jalur kereta api dari China melalui negaranya Uzbekistan. China adalah satu-satunya pembeli utama gas alam yang andal di Turkmenistan.

Argentina dan Ekuador

Argentina akan menjadi negara besar Amerika Latin pertama yang bergabung dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan China. Presiden Alberto Fernández, diperkirakan akan membahas bantuan China untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Argentina sejak 1981. Presiden Guillermo Lasso sedang berusaha untuk menegosiasikan kembali utang Ekuador senilai $4,6 miliar dengan China.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN)

Sekretaris Jenderal Antonio Guterres dan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus akan menghadiri Olimpiade. IOC adalah mitra dekat PBB, kata Guterres, dan Olimpiade menyatukan orang-orang dengan pesan solidaritas dan perdamaian. “Ini adalah pesan yang menurut saya, lebih relevan daripada keadaan politik yang ada di negara-negara tempat Olimpiade berlangsung,” katanya kepada The Associated Press.