LAMPUNG, HOLOPIS.COM – Pos pantau Gunung Anak Krakatau (GAK) Lampung, melaporkan adanya semburan abu vulkanik setinggi 200 meter dari puncak GAK.
“Iya. Informasi erupsi Gunung Anak Krakatau, dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 200 meter dari atas puncak,” kata Andi Suandi, Petugas Pos Pantau GAK Lampung, Kamis (3/2).
Kolom abu, teramati berwarna kelabu yang berintensitas sedang dan mengarah ke ke arah Timur Laut atau menuju Pulau Jawa.
“Embusan terus menerus. Tidak terdengar suara dentuman, saya belum mendapat laporan adanya suara dentuman. Abu mengarah ke Pulau Jawa,” jelasnya.
Embusan tersebut, dilaporkan tidak berdampak berbahaya maupun kerusakan, karena skalanya masih kecil.
Namun, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan selalu memantau aplikasi Magma Indonesia, yang bisa diunduh melalui playstore.
“Saat ini GAK berada pada status Level 2, waspada, dengan rekomendasi tidak boleh mendekat dalam radius 2 km dari kawah,” kata Andi.
Sedangkan Windi Cahya, petugas Pos Pantau GAK Pasauran, Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, yang terjadi saat ini hanyalah embusan saja dan tidak diikuti letusan dari Anak Krakatau di perairan Selat Sunda.
“Sampai dengan saat ini seismograf belum mencatat letusan, informasi ini untuk peringatan dini kepada masyarakat. Embusan saja, jadi belum diikuti letusan,” ujar Windi.